Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Foxconn Datang Indonesia Bisa Kurangi Impor Ponsel

Foxconn dipastikan,menanamkan investasinya untuk membangun basis produksi pembuatan semua jenis gadget.

Penulis: Sanusi
zoom-in Foxconn Datang Indonesia Bisa Kurangi Impor Ponsel
net
Foxconn 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUAKementerian Perindustrian memastikan Foxconn, perusahaan manufaktur asal Taiwan, bakal menanamkan investasinya untuk membangun basis produksi pembuatan semua jenis gadget.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Foxconn secara prinsipil sudah merampungkan perundingan dengan calon mitra lokal dari Indonesia.

"Dia minta keterlibatan pemerintah secara langsung. Salah satunya yaitu pemerintah diminta untuk membuat riset untuk fasilitas laboratorium. Proses ini sedang kami laksanakan, paling tidak waktunya selama dua hingga tiga bulan," kata MS Hidayat, Selasa (8/10/2013).

Hidayat menuturkan, investasi yang bakal ditanamkan Foxconn senilai 5 miliar dollar AS, yang bakal disuntikkan secara bertahap. Kalau hal ini terealisasi, maka Indonesia bakal mengurangi impor ponsel dan gadget yang bisa mencapai 100 juta unit per tahun.

Hidayat menambahkan, rencana Foxconn untuk berinvestasi di Indonesia ini memang atas permintaan pemerintah Indonesia. Sebab, nilai impor produk teknologi, khususnya ponsel melambung tinggi akhir-akhir ini.

Dengan kondisi itu, maka pemerintah mengantisipasi kecenderungan impor ponsel itu dengan menginginkan Foxconn sebagai perusahaan manufaktur bisa berinvestasi di Indonesia dan memproduksi ponsel dari segala vendor di sini.

Berita Rekomendasi

Apalagi, Foxconn saat ini memang dikenal sebagai perusahaan pemanufaktur ponsel maupun tablet besutan Apple baik iPhone maupun iPad. Karenanya, untuk memproduksi ponsel atau tablet lokal, Foxconn tidak akan mengalami masalah.

Chairman Hon Hai atau Foxconn Technology Group Terry Gou, Senin (7/10/2013) malam, menuturkan Foxconn datang ke Indonesia bukan untuk menjual produk tapi ingin transfer teknologi termasuk produksi komponen.

"Jadi, kami ingin kerja dan ini harus dibangun, kita juga ingin mengenal satu sama lain. Tapi kita harus tunggu mungkin tahun depan. Anda butuh cepat, tapi kami ingin membangun infrastrukktur untuk supply chain. Indonesia punya sumber daya yang bagus," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas