Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Daftar Konglomerat di Indonesia yang Berhasil Bertahan Sejak Zaman Soeharto

Konglomerat Indonesia banyak berubah saat ini. Separuh jadi terpecah-pecah atau bahkan menghilang,

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Daftar Konglomerat di Indonesia yang Berhasil Bertahan Sejak Zaman Soeharto
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Presiden Komisaris Kelompok Kompas Gramedia Jakob Oetama (kiri) dan pendiri grup Lippo Mochtar Riady bertukar buku saat sarasehan Pewarisan Nilai Nilai Kemanusiaan Melalui Kinerja Perusahaan di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (12/2). Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM) 12-02-2013 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Konglomerat Indonesia banyak berubah saat ini. Separuh jadi terpecah-pecah atau bahkan menghilang, tetapi separuh lagi masih selamat dan semakin maju saat ini.

Demikian ungkap Dr Yuri Sato, Dirjen IDE-Jetro yang juga ahli Indonesia itu, khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (24/10/2013).

Enam belas konglomerat Indonesia saat ini yang diungkapkan Sato, berhasil melalui masa-masa sulit sejak dulu hingga kini dan dianggap cukup baik serta telah melakukan banyak reorganisasi sehingga semakin maju. Ke-16 konglomerat (lama) tersebut dengan urutan peringkat sebagai berikut:

1 (1). Salim Grup (Anthony Salim)
2 (3). Sinar Mas (Eka Tjipta Widjaja)
3 (9). Jarum (Budi hartono)
4 (5). Lippo (Mochtar Riady)
5 (4). Gudang Garam (Susilo Wonowidjojo)
6 (25). Royal Golden Eagle (Sukanto Tanoto)
7 (17). Bakrie (Aburizal Bakrie)
10 (94). Wings (Eddy William Katuari)
11 (79). Aneka Kimia Raya (Haryanto Adikoesoemo)
12 (7). Gajah Tunggal (Sjamsul Nursalim)
14 (15). Barito Pasific (Prajogo Pangestu)
15 (29). JAPFA (Ometraco) (Ferry Teguh Santosa)
16 (12). Kalbe Farma (Boenjamin Setiawan)
17 (32). Gobel (Rachmat Gobel)
18 (21). Panin (Mu'min Ali Gunawan
20 (14). Argo Manunggal (The Ning King)

Angka () di belakang nomor peringkat adalah angka peringkat tahun 1998 saat sampai dengan jatuhnya kepemimpinan Soeharto itu, ungkap Sato lagi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas