TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi menilai kenaikan upah tidak bisa memberikan kesejahteraan hidup para buruh. Menurut Sofjan kenaikan buruh akan diikuti kenaikan harga.

Sofjan menjelaskan buruh bisa sejahtera jika pemerintah bisa menstabilkan berbagai macam harga di beberapa sektor. Dalam hal  ini pemerintah harus bisa menjaga harga di sektor properti, transportasi dan pangan

"Upah itu tak bisa menyelesaikan kesejahteraan buruh. Kesejahteraan mulai rumah murah kesehatan murah transportasi murah," ujar Sofjan kepada Tribunnews.com, Kamis (31/10/2013).

Sofjan mengungkapkan kenaikan upah buruh tidak bisa membahagiakan semua pihak. Sofjan mengacu kepada para pengusaha, investor, dan pemberi kerja yang kesulitan mengembangkan usahanya akibat upah buruh naik.

"Semua senang kalau upah tinggi. Itu yang paling populer isunya, tapi harus lihat kepentingan perusahaan," ungkap Sofjan.

Untuk bisa menstabilkan perekonomian dan kesejahteraan, para buruh dan pemerintah harus saling mengerti kebutuhan satu sama lain. Pasalnya semua pihak bukan hanya pemerintah harus bisa menjaga inflasi yang mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa.

"Inflasi kita kena semua. Kenaikan BBM kita kena semua. Nggak bisa marah-marah ke pemerintah. Kalau mau selamat bandingkan dengan negara lain," papar Sofjan.