Industri Konstruksi Terkendala SDM Ahli
persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) jadi hadangan industri konstruksi Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rizal Z Tamin, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), menuturkan persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) jadi hadangan industri konstruksi Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Bahkan hanya sedikit pekerja di indonesia yang benar-benar ahli dalam konstruksi.
"Dari 6,2 juta pekerja konstruksi, sebanyak 3,7 juta tenaga tidak terampil, dan dari 1,86 juta tenaga terampil dan hanya 0,62 juta tenaga ahli," katanya, (13/11/2013).
Tamin menuturkan, akibat dari kelangkaan SDM ini, maka jarang sekali ada kontraktor ahli di Indonesia. Dalam data yang dihimpunnya kontraktor Indonesia masih bersifat umum.
"Di Amerika, Jepang dan China kontraktor spesialis di atas 50 persen, Indonesia masih di bawah 1 persen, ini membuktikan bahwa kurangnya pembangunan kualitas manusia dalam pembangunan industri konstruksi," katanya.
Mengenai hal ini, ia menuturkan agar pemerintah segera mengambil langkah dalam memperbanyak tenaga ahli. Sebab Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean pada 2015. Jika tidak meningkatkan kualitas maka industri konstruksi di Indonesia terancam dinikmati orang asing.