Kenaikan UMP Turunkan Laba Operasional RALS
Kenaikan upah Minimum Regional (UMR) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) menurunkan laba operasional PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan upah Minimum Regional (UMR) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) menurunkan laba operasional PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Direktur Finance Accounting RALS, Suryanto menuturkan kenaikan UMR menyebabkan laba bersih operasional pada sembilan bulan pertama tahun ini menurun ketimbang laba bersih operasional pada sembilan bulan pertama tahun lalu.
Laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun 2013 mencapai Rp 358,5 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun 2012 yang mencapai Rp 420,6 miliar.
"Penurunan laba bersih disebabkan oleh beban operasional yang meningkat 16,3 persen menjadi Rp 1,348 miliar pada sembilan bulan 2013 dari sembilan bulan pertama tahun 2012 yang mencapai Rp 1,159 miliar," ujar Direktur Finance Accounting Ramayana, Suryanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Ia menuturkan selain tuntutan UMP, yang menyebabkan tingginya biaya operasional, adalah kenaikan TDL. Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 15 persen untuk industri pun dirasa memberikan dampak yang cukup signifikan ke beban operasional perusahaan.
"Akibat kenaikan UMR, perseroan harus merogoh uang lebih dalam untuk menggaji pegawainya. Kami terpaksa menaikkan 25 hingga 40 persen dari gaji awal yang sebelumnya diberikan oleh perseroan," katanya.