PGN Bangun Banyak Infrastruktur Untuk Kebutuhan Gas Dalam Negeri
Perusahaan juga tengah menyelesaikan pembangunan Floating Storage Regasification Unit di Lampung guna memenuhi kebutuhan industri
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memiliki komitmen dan konsistensi dalam pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan oleh PGN melalui sejumlah aksi korporasi dalam bentuk pembangunan sejumlah infrastruktur gas baru dan akuisisi blok migas di berbagai wilayah di Indonesia.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PGN, M Wahid Sutopo menjelaskan, pembangunan infrastruktur dan akuisisi blok migas oleh perusahaan merupakan bentuk komitmen PGN dalam upaya meningkatkan pemanfaatan gas bumi untuk domestik.
Langkah tersebut juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus meningkatkan alokasi gas bagi pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
“Sebagai BUMN yang telah membangun dan mengembangkan infrastruktur gas bumi lebih dari 48 tahun, PGN akan terus mendukung pemanfaatan gas bumi yang menjadi kebijakan pemerintah,” jelas Wahid di acara Investor Summit di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Di sektor infrastruktur, selama tahun 2013 PGN telah membangun dan mengoperasikan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk mendukung program konversi gas bumi bagi armada transportasi. Sampai akhir tahun, tiga MRU ditargetkan dapat beroperasi di DKI Jakarta.
Perusahaan juga tengah menyelesaikan pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung guna memenuhi kebutuhan sektor industri, komersial dan rumah tangga di wilayah tersebut.
Pembangunan FSRU ini ditargetkan selesai tahun 2014 dan mulai beroperasi di awal tahun 2015. FSRU Lampung tersebut akan mendapatkan alokasi gas sebanyak 18 Kargo yang dimulai tahun 2016.
Sementara pembangunan Pipa Gas Cikande-Bitung sepanjang 30 km proses konstruksinya lebih dari 90 persen. Pipa gas ini merupakan bagian dari proyek South Sumatera West Java (SSWJ) tahap I. Melalui pembangunan pipa ini diharapkan akses industri di wilayah Banten untuk mendapatkan gas bumi akan lebih mudah.
"Selain efisien, pemanfaatan gas bumi yang ramah lingkungan akan memperkuat daya saing ekonomi nasional dan dapat menghemat subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)," ungkap Wahid
Untuk memperkuat jaminan pasokan gas bumi nasional, tahun ini PGN melalui anak perusahaannya yaitu Saka Energi Indonesia (SEI) juga melakukan serangkaian aksi korporasi dengan membeli blok-blok migas dari perusahaan asing. Misalnya, mengakuisisi 30 persen hak partisipasi di PSC Bangkanai (Kalimantan) senilai 27 juta dollar AS.
PGN juga membeli 20 persen hak partisipasi di PSC Ketapang (Madura) senilai 71 juta dollar AS. Saka Energi kembali mengakuisisi 25 persen hak partisipasi di PSC Pangkah (Madura) sebesar 265 juta dollar AS. Secara total, PGN menghabiskan dana senilai 363 juta dollar ASuntuk hak partisipasi dari 3 blok migas yang telah diakuisi tersebut.