Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Perlu 10 Tahun untuk Mengimbangi Industri Tekstil Cina

Industri tekstil Indonesia membutuhkan waktu paling sedikit 10 tahun untuk dapat mengimbangi industri tekstil Cina.

zoom-in Perlu 10 Tahun untuk Mengimbangi Industri Tekstil Cina
Antara
Sritex 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri tekstil Indonesia membutuhkan waktu paling sedikit 10 tahun untuk dapat mengimbangi industri tekstil Cina.

CEO PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto menjelaskan, saat ini tekstil asal Cina mendominasi 30 persen produk tekstil di seluruh dunia. Adapun produk tekstil Indonesia hanya menyumbang sekitar 2 persen.

Meskipun demikian, Iwan menyatakan, Indonesia sangat potensial untuk menggenjot produksi tekstil.

"Angka satu persennya industri tekstil Cina itu sudah besar sekali. Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan industri tekstil. Untuk makanan lima persennya Cina saja sudah besar. Itu growth yang besar," kata Iwan seusai acara Indonesia Knowledge Forum di Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Iwan mengatakan, bukan hal yang mudah untuk mengimbangi industri tekstil Cina. Selain membutuhkan waktu yang tidak sebentar, ia juga menyebut dukungan pemerintah menjadi salah satu alasan.

"Seimbang sih belum ya. Itu butuh waktu kira-kira minimal 10 tahun. Tergantung kebijakan pemerintah. Kita bertumbuh ini kan tidak sendirian. Pemerintah dan pihak-pihak lain juga turut andil," ujarnya.

Iwan mengungkapkan, pertumbuhan industri tekstil China bisa sangat pesat karena pemerintahnya turut terlibat.

Berita Rekomendasi

"Cepat sekali mereka karena didukung. Di satu sisi ini bagus, namun di sisi lain kurang bagus, karena artifisial. Kalau kita ini kan betul-betul asli pertumbuhannya," ujar dia.

Sementara terkait pangsa pasar benang buatan Sritex, di Indonesia perusahaan yang berlokasi di Sukoharjo, Jateng, ini menyumbang 10 persen nasional.

"Kalau market share benang kami di Indonesia menduduki 10 persen, kalau kain banyak. 70 persen ekspor, 30 persen domestik. Produk ekspor bentuknya barang jadi," kata Iwan

Adapun dalam bentuk kain diakuinya banyak, tetapi dia tidak menyebut persentase. Iwan menyatakan, sebagian besar produk tekstil Sritex dipasarkan ke lima benua. "Kita 70 persen ekspor, dalam negerinya hanya 30 persen," ujar Iwan.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas