Omzet Bisnis Bubble Drink Bisa Rp 9 Juta per Bulan
Minuman bubble memiliki pasar cukup cerah.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minuman bubble memiliki pasar cukup cerah. Wajar, minuman aneka rasa dengan tambahan bola-bola kenyal ini bisa dinikmati semua usia.
Makanya, tawaran kemitraan bisnis bubble drink sangat marak. Salah satunya, Liliput Bubble yang didirikan Irwan Sunarto sejak 2009.
Usaha yang bermarkas di Bekasi ini menawarkan 23 varian rasa minuman, seperti coklat bubble, capucino bubble, karamel kopi, leci, jeruk, hingga green tea. Harganya dibanderol Rp 6.000 per porsi.
Supaya brand usahanya kian dikenal, Irwan membuka kemitraan pada 2010. Kini, sudah ada 175 gerai Liliput Bubble yang tersebar di Bekasi, Jakarta, Malang dan Cirebon. Lima gerai milik pusat, sisanya kepunyaan mitra.
Anda ingin bergabung? Irwan menyiapkan paket kemitraan senilai Rp 8 juta. Mitra akan mendapatkan bahan baku awal, booth, peralatan lengkap berjualan seperti mesin pres, termos, spanduk, banner, dan petunjuk standar operasional.
Mengacu pada gerai yang sudah beroperasi, rata-rata Liliput Bubble bisa meraup omzet Rp 300.000 sehari. Ini dengan asumsi menjual 50 gelas sehari. Artinya, dalam sebulan, mitra bisa meraih omzet Rp 9 juta.
Irwan mengklaim, laba bersih usaha ini mencapai 25 persen. Jika itu tercapai, modal mitra sudah bisa kembali dalam waktu 3-4 bulan. Pusat tidak mengutip biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat, berupa bubuk minuman, creamer dan an jelly.(Pratama Guitarra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.