Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha: Industri Baja Masih Lemah di Hulu

industri besi dan baja nasional masih mengalami ketimpangan di hulu dan hilir.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Pengusaha: Industri Baja Masih Lemah di Hulu
Kompas Nasional/AGUS SUSANTO
Pembangunan pabrik PT Krakatau Posco seluas 30 hektare di kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2012). PT Krakatau Posco merupakan pabrik baja patungan antara PT Krakatau Steel dan Posco Korea. Potensi permintaan kawasan industri mendorong pengembang besar mulai menjajaki investasi lahan industri. (KOMPAS/AGUS SUSANTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Baja dan Besi Indonesia (Indonesia Iron and Steel Industry Association/IISIA) menyatakan industri besi dan baja nasional masih mengalami ketimpangan di hulu dan hilir.

Akibatnya, industri nasional kesulitan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri. Bahkan industri hulu sektor baja tidak sekuat di hilir.

"Pertumbuhan pasar yang cepat, baik dari segi kuantitas maupun jenis, namun industri besi dan baja belum sekuat yang diharapkan. Kebanyakan industri baja di Indonesia masih lemah di hulu," ujar Fazwar Bujang, Ketua Umum IISIA, Jumat (13/12/2013).




Fazwar juga mengatakan, untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015, asosiasi meminta pemerintah dan pengusaha memperkuat struktur industri besi baja nasional dengan bersama-sama membuat roadmap industri baja yang komprehensif.

Karena itu, Fazwar menilai diperlukan aklselerasi dan dukungan dari pemerintah. Salah satu hal yang bisa membantu pengusaha yaitu melalui fasilitas pinjaman perbankan dari sisi permodalan dan pinjaman.

"Sedangkan di hilir, pemerintah perlu membuat kebijakan untuk mendorong masyarakat menggunakan produk besi dan baja dalam negeri," katanya.

Data IISIA pada 2012 tercatat, permintaan baja nasional mencapai 13 juta ton per tahun. Artinya, jika di rata-rata konsumsi baja nasional adalah 40 kilogram per kapita per tahun. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan tingkat konsumsi baja di negara-negara maju yang rata-rata 600 kilogram per kapita per tahun.

BERITA TERKAIT

Namun, pengusaha industri baja memproyeksikan konsumsi baja nasional akan meningkat menjadi 100 kilogram per kapita per tahun pada 2020 nanti. Jika dihitung berdasarkan jumlah penduduk indonesia 250 juta jiwa maka total konsumsi baja nasional saat 2020 adalah 25 juta ton per tahun.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas