Jamsostek Kembalikan Rp 14,6 Triliun kepada Peserta
Dana kelolaan PT Jamsostek tumbuh empat kali lipat mencapai Rp 151 triliun dibandingkan beberapa tahun sebelumnya
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jamsostek (Persero) yang pada 1 Januari 2014 bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan akan terus memberikan apresiasi terhadap anak-anak bangsa yang membina para pekerja. Dengan begitu, tercipta lingkungan kondusif bagi sistem jaminan sosial nasional ideal terutama di bidang ketenagakerjaan.
"Ini adalah apresiasi PT Jamsostek terhadap anak-anak bangsa sendiri agar kita tumbuh jadi bangsa yang besar," kata Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Massasya dalam siaran persnya, Sabtu (28/12/2013).
Elvyn menambahkan, transformasi PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan maka yang akan dilindungi bukan hanya para pekerja formal yang berjumlah 40 juta pekerja, tapi 117 juta pekerja baik formal maupun informal.
Demikian juga pada 1 Juli 2015, BPJS Ketenagakerjaan akan membuka program pensiun yang mengcover para pekerja swasta di luar TNI/Polri dan PNS.
"Jadi seluruh pekerja swasta akan ikut program pensiun," terang Elvyn.
Saat ini diakui Elvyn, dana kelolaan PT Jamsostek tumbuh empat kali lipat mencapai Rp 151 triliun dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Adapun hasil yang dicapai tahun 2013 mencapai Rp 14,6 trilun yang seluruhnya dikembalikan bagi peserta.
Melalui pemberian jaminan sosial diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk kemudian meningkatkan kemampuan dalam pengembangan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi mengolah kekayaan alam yang dimiliki.