Tahun Depan SKK Migas Turunkan Target Pendapatan
SKK Migas menurunkan target pendapatan serta lifting minyak tahun depan. Apa ini artinya Indonesia harus mengimpor lebih banyak BBM?
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Hulu (SKK) Migas menurunkan target pendapatannya tahun depan. Pada tahun ini SKK Migas mencapai pendapatan untuk negara sebesar 31,315 miliar dollar AS, namun di tahun hanya sebesar 29,5 milliar dollar AS.
Kepala SKK Migas, Johannes Widjonarko menjelaskan penurunan target dari industri hulu migas, karena diprediksikan produksi untuk minyak bumi menurun tahun depan.
Jika ditahun ini hasil lifting minyak mencapai 826 ribu barrel minyak perhari (Barrel Oil Feet Per Day/BPOD) dari target 840 BPOD, namun di tahun depan lifting minyak ditargetkan 840 BPOD dari target 870 BPOD sesuai tahun 2014.
"Yang jelas target direncanakan dan diusulkan K3S (Kontraktor Kontrak Kerjasama) turun," ujar Widjonarko di kantornya, Senin (30/12/2013).
Widjonarko menjelaskan kegiatan industri hulu migas mempunyai beberapa cadangan program kerja. Salah satunya metigasi, untuk menaikkan produksi minyak.
"Ada berapa upaya dari metigasi yang kita lakukan bisa menaikan 25 ribu barrel," ungkap Widjonarko.
Mantan wakil kepala SKK Migas mengaku pendapatan yang menurun karena faktor utama ada di produksi minyak. Sehingga produksi minyak hanya naik 14 ribu BPOD dari tahun ini ke tahun depan.
"Tahun 2013 pencapaian hanya 830 BPOD per hari otomatis target pendapatan turun karena lifting turun," papar Widjonarko.