Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ibas: Demokrat Tidak Setuju Harga Elpiji Naik

penolakan terhadap rencana kenaikan harga elpiji 12 kilogram oleh Pertamina

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Ibas: Demokrat Tidak Setuju Harga Elpiji Naik
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
EASE GAS UNTUK MEREDUKSI KERUGIAN PERTAMINA - Seorang pekerja menurunkan gas elpiji Ease Gas14 kg (warna keemasan) di dealer elpiji PT Limas Raga Inti, Jalan Emong, Kota Bandung, Senin (27/5). Dalam sebulan terakhir pasokan gas elpiji 12 kg (kemasan warna biru) dari Pertamina di kawasan Bandung Raya mengalami pembatasan, dengan tujuan agar masyarakat industri menengah atas beralih ke gas elpiji 50 kg dan gas elpiji yang baru diluncurkan Ease Gas 9 kg dan 14 kg yang pendistribusiannya baru meliputi wilayah Bandung dan Jabotabek. Hal tersebut dilakukan untuk mereduksi kerugian Pertamina sebesar Rp 5 triliun per tahun dari gas elpiji 12 kg. Produk elpiji premium ini dijual Rp 95 ribu per tabung untuk yang 9 kg dan Rp 148 ribu per tabung untuk 14 kg. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menegaskan penolakan terhadap rencana kenaikan harga elpiji 12 kilogram oleh Pertamina.

"Partai Demokrat  tidak setuju dan menolak kenaikan harga elpiji 12 kilogram oleh Pertamina karena dengan kenaikan harga elpiji ini, apalagi kenaikan harga lebih dari 60 persen akan menimbulkan inflasi ataupun kenaikan harga yang akhirnya akan membebani rakyat kita," kata pria yang akrab disapa Ibas ini dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (4/1/2014).

Ibas mengaku khawatir jika harga elpiji 12 kilogram akan memberikan dampak lonjakan kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.

"Kita ketahui bahwa dengan kenaikan BBM tahun lalu, inflasi atau harga-harga kebutuhan pokok ikut naik meskipun saat itu pemerintah bisa menstabilkan lonjakan harga dengan segera. Kondisi seperti ini jangan sampai terulang lagi dan jangan ada kebijakan apapun yang justru bisa memicu kenaikan harga kebutuhan pokok," ujar Ibas.

Untuk itu, politisi muda ini menambahkan, Partai Demokrat mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan agar kenaikan harga elpiji 12 kilogram oleh Pertamina ditinjau kembali.

"Harus diadakan perubahan seperlunya dan kuncinya adalah ekonomi stabil, stabilitas harga harus terus terjaga dan  tidak membebani rakyat," kata Ibas.

"Ini kebijakan korporat (Pertamina) dan kami yakin rencana kenaikan harga elpiji ini tidak dilaporkan kepada Presiden" tambahnya.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya mulai 1 Januari 2014, PT Pertamina menaikkan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram secara serentak di seluruh Indonesia dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg.

Di kalangan distributor beberapa daerah harga elpiji 12 Kg mencapai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu dari harga semula Rp 80 ribu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas