Mengapa Elpiji 12 Kg Naik Rp 1.000 Per Kilogram?
Agus Martowardojo menyebut Pertamina perlu menjelaskan ke publik soal alasan dan hitungan mengapa kenaikan harga menjadi seribu rupiah per Kg
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo mengapresiasi langkah PT Pertamina yang merevisi kenaikan harga jual gas elpiji tabung 12 Kilogram (Kg) Rp 1.000 per Kg.
Apalagi, mantan Menteri Keuangan (Menkeu) ini katakan, salah satu pertimbangan Pertamina menaikkan gas elpiji non-subsidi Rp1.000 karena secara operasional ada kerugian di tubuh perusahaan plat merah tersebut.
Namun, imbuhnya, meskipun kenaikan harga elpiji 12 Kg adalah kewenangan Pertamina, perlu juga masyarakat diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan korporasi melakukan penyesuaian harga jual. Termasuk kajian yang sudah dilakukan sebelum menaikkan harga jual elpiji 12 Kg.
Agus menjelaskan, Pertamina juga perlu menjelaskan ke publik soal alasan dan hitung-hitungan mengapa merevisi kenaikan harga menjadi Rp 1.000 per Kg.
"Jadi saya sambut baik. Kiranya nanti dapat dijelaskan tentang kondisi bagaimana, apakah akan ada kerugian? Dan kalau ada kerugian apakah bisa diperbaiki sistem operasional atau efisiensi sehingga nanti kalau perlu ada penyesuaian lagi dapat diterima dengan baik di masyarakat," ungkap Agus di kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/1/2014).