Wow, Harga Lobster Tembus Rp 1 Juta Per Kg
Dalam seminggu ini harga berbagai jenis udang dan ikan laut di Pangandaran dan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya naik dua hingga tiga kali lipat.
TRIBUNNEWS.COM - Dalam seminggu ini harga berbagai jenis udang dan ikan laut di Pangandaran dan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya naik dua hingga tiga kali lipat.
Komoditas laut yang naik tajam itu adalah ikan bawal putih, ikan tenggiri dan udang lobster. Seperti udang lobster mutiara super ukuran 5 ons per ekor yang seminggu lalu masih Rp 500.000 per kg naik jadi Rp 1.000.000 per kg.
"Dua hari ini harga ikan naik sampai dua kali lipat hampir untuk semua jenis. Ini merupakan kenaikan tertinggi selama setahun terakhir," ujar Ketua KUD Minasari Pangandaran, Jeje Wiradinata, kepada Tribun, Senin (27/1/2014).
Hal senada juga dikatakan Ketua Koperasi Nelayan Pantai Cipatujah, Ujang Dian. Menurut Ujang kenaikan harga kedua hasil laut tersebut dipicu oleh permintaan yang meningkat menjelang Imlek yang jatuh pada Jumat (31/1/2014) nanti.
Saat ini harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI ) Pantai Timur Pangandaran yang dikelola KUD Minasari, secara rinci menurut Jeje, rata-rata naik dua kali lipat. Selain udang lobster mutiara super yang kini Rp 1 juta per kg, udang lobster ukuran 3 ons per ekor pun naik dari Rp 350.00 per kg jadi Rp 700.000 per kg. Sementara di Tasikmalaya, lobster mutiara dari Rp 450.000 per kg kini jadi Rp 900.000 per kg.
Namun begitu, saat ini nelayan tidak bisa melaut secara optimal akibat mulai masiknya musim angin barat yang menimbulkan gelombang besar di Samudera Hindia itu. Menurut Ujang, sekali melaut nelayan hanya mempunyai satu kali gelar jaring panjang, karena harus berpacu dengan gelombang tinggi. "Jadi hanya sekali gelar jaring saja, sehingga hasil tangkapannya pun tidak maksimal. Berbaur dengan ikan lainnya," ujar Ujang di Pantai Cipatujah.
Hanya saja, tambah Ujang, hasil tangkapan lobster mutiara ini juga malah lebih kecil ketimbang bawal putih. Penangkapan lobster membutuhkan ketenangan dan perencanaan yang memakan waktu, ketimbang menangkap ikan lainnya. Apalagi saat gelombang laut tidak bersahabat.
Hal serupa diungkapkan Jeje. Menurut pria itu, sebenarnya berbagai jenis ikan dan udang saat ini di Pangandaran lagi sepi. "Kalau ada nelayan berhasil menangkap ikan saat melaut, jumlahnya tidak sampai kuintalan, tapi baru kiloan. Begitu juga dengan ikan bawal atau udang lobster, hasil tangkapannya hanya dalam jumlah ekor. Tapi karena harga lagi bagus, tetap ada saja nelayan yang nekat melaut meski cuaca kurang mendukung.," jelasnya.
Menurut Jeje, nelayan yang dapat seekor atau dua ekor lobster atau ikan bawal putih beruntung, karena harganya bisa ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah. "Selama musim paceklik dan cuaca buruk sekarang ini dari 3.000 KK nelayan di Pangandaran, ada sekitar 25 persen yang masih tetap melaut," ujarnya.
Ditambahkan Jeje, saat ini kebetulan juga musim rajungan, sehingga setiap hari ada sekitar 3 sampai 4 kuintal rajungan yang didaratkan dan dan dilelang di TPI Pangandaran. Rajungan yang semula hanya Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per kg kini naik jadi Rp 50.000 per kg. (TRIBUN JABAR/sta/stf)