TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Komoditas olahan karet dari Provinsi Jambi masih menjadi andalan menggenjot ekspor. Setidaknya untuk periode Desember 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat olahan karet menjadi penyokong utama ekspor Jambi.

Kepala BPS Provinsi Jambi Yos Rudiansyah mengatakan, nilai ekspor Jambi pada Desember 2013 naik 3,89 persen dibanding November. Nilai ekspor pada November sebesar 79,90 juta dollar AS naik menjadi 83,01 juta dollar AS pada Desember.

"Adanya kegiatan ekspor migas pada bulan Desember yang membuat ekspor Provinsi Jambi menjadi naik," ujar Yos Rudiansyah saat penyampaian rilis bulanan BPS, Senin (3/2/2014).

Namun ia menjelaskan, dari sisi kontribusi nilai terbesar disumbangkan oleh sektor industri dengan menyumbang sebesar 58,26 persen. Sementara untuk kelompok pertambangan kontribusinya 40,14 persen disusul kelompok pertanian sebesar 1,60 persen.

"Bila dirinci olahan karet menjadi komoditas yang memiliki peran terbesar dengan menyumbang 35,14 persen," papar Yos.

Catatan Tribun Jambi (Tribunnews.com Network) ekspor Jambi pada November 2013, komoditas karet olahan dan migas sebagai penyumbang utama menurun. Masing-masing 12,47 persen dan 10,43 persen. Penurunan ini terbilang tinggi bila dilihat peran keduanya terhadap total ekspor industri dan pertambangan Jambi, sebesar 54,29 persen dan 44,18 persen.

Sementara itu, untuk nilai impor 50,81 juta dollar AS lebih kecil dibandingkan nilai ekspor. Menurut Yos, tumbuhnya nilai ekspor dibandingkan nilai impor tersebut bisa dikatakan menunjukan tren positif.

Setidaknya ada enam negara tujuan ekspor Jambi yaitu Thailand, Jepang, Cina, India, Malaysia dan Korea Selatan. Untuk ekspor karet olahan tujuan utama adalah Jepang yang November lalu membukukan nilai transaksi 16,7 juta dollar AS dan 12,6 juta dollar AS untuk Desember.

"Kalau untuk total keseluruhan transaksi ekspor Jambi pada bulan Desember sebesar 83 juta dollar AS," jelasnya. (tyo)