Road to Semen Indonesia: Tantangan Memimpin Perusahaan BUMN
Adapun inti pesan dari buku tersebut adalah seorang pimpinan tidak bisa hanya sekedar duduk di kursi yang nyaman dan hangat
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, meluncurkan buku berjudul Road to Semen Indonesia yang diterbitkan Kompas Gramedia di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Dwi menuturkan ide pembuatan buku setebal 318 halaman itu bermula saat dirinya mendapat usul dari peserta berbagai seminar yang menginginkan dirinya menulis pengalamannya memimpin perusahaan BUMN Semen Indonesia yang kala itu sedang bertransformasi menggabungkan tiga perusahaan yakni Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa menjadi satu induk perusahaan.
"Kemudian, ketika saya kuliah S3, dari beberapa buku manajemen yang saya baca, kalau saya tulis mengenai transformasi korporasi bisa menjadi bahan diskusi menarik. Kawan-kawan banyak yang mendukung," kata Dwi di sela-sela acara peluncuran buku, Selasa (4/2/2014).
Lebih lanjut, Dwi menuturkan bahwa dalam buku tersebut dirinya ingin menyampaikan betapa sulitnya implementasi strategi yang telah direncanakan dalam sebuah korporasi.
"Saya harap orang tidak terlalu lama bicara masalah menyusun strategi. Yang paling penting itu implementasinya. Itu inti pesannya, bagaimana mensinergikan perusahaan," paparnya.
Dwi menambahkan, dirinya sudah ingin menulis sejak 2009, mengenai apa yang menjadi pengalamannya dalam memimpin sebuah perusahaan BUMN. Namun ia baru efektif menulis sejak enam bulan terakhir.
"Mulai efektif menulis enam bulan terakhir di 2013. Bulan April, Mei 2013 agak lebih efektif," tandasnya.
Adapun inti pesan dari buku tersebut adalah seorang pimpinan tidak bisa hanya sekedar duduk di kursi yang nyaman dan hangat. Namun harus berani menanggung risiko jabatan yang dipegang.
Kasus di Semen Padang yang bergejolak, menjadi tantangan bagi Dwi Soetjipto untuk mencoba berbagai macam strategi agar roda manajemen perusahaan bisa bergulir dan kembali berproduksi. Berhasil membalikkan kondisi perusahaan dari terpuruk menjadi untung di Semen Padang, mengantarkannya ke tantangan lebih besar memimpin Semen Gresik Grup.