Peluang Bisnis Es Cendol Elizabeth
Minuman es cendol sudah tak asing lidah masyarakat Indonesia.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minuman es cendol sudah tak asing lidah masyarakat Indonesia. Minuman menyegarkan ini sejak lama menjadi minuman favorit masyarakat yang ingin melepas dahaga.
Lantaran banyak penikmatnya, gerai penjaja es cendol pun gampang dijumpai di banyak tempat. Bahkan, banyak juga penjaja es cendol menawarkan kemitraan untuk melebarkan sayap usahanya.
Salah yang gencar menawarkan kemitraan adalah Slamet Ikhwan yang mengusung brand Es Cendol Elizabeth di Bogor, Jawa Barat. Slamet merintis usaha ini sejak tahun 1998. "Kami mulai menawarkan kemitraan Juli 2010," kata Aris Setiawan, staf pengelola Es Cendol Elizabeth Bogor.
Kendati belum terlalu lama, pertumbuhan mitra usahanya sangat pesat. Hingga kini ia berhasil menjaring 200 mitra yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
Aris mengklaim, Es Cendol Elizabeth Bogor diminati orang karena rasanya yang enak. Selain itu tanpa bahan pengawet dan bahan kimia, sehingga aman buat mereka yang mengonsumsinya.
Menurutnya, seluruh bahan baku yang dipakai serba alami, seperti gula merah asli dan sebagainya. Es Cendol Elizabeth Bogor mematok biaya kemitraan sebesar Rp 7 juta. Dengan biaya sebesar itu, mitra mendapatkan konter penjualan atau booth, peralatan, pelatihan karyawan, dan bahan baku awal untuk sebanyak 50 cup.
Aris mengatakan, dalam sehari mitra bisa menjual minimal 50 cup cendol. Harga setiap cup-nya dibanderol Rp 5.000. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra bisa mengantongi omzet sekitar Rp 7,5 juta setiap bulannya.
Dengan laba bersih hingga 50 persen, Aris menjanjikan, dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan mitra sudah bisa balik modal. "Itu tergantung jumlah penjualan juga. Ada mitra kita yang balik modal hanya dalam waktu satu bulan," klaimnya.
Menurut Aris, dalam kerjasama ini mitra tidak dikenakan biaya pungutan apa pun. Tetapi bahan baku es cendol wajib dibeli dari pusat. Aris bilang, satu paket bahan baku yang terdiri dari cendol, santan dan gula dibanderol dengan harga Rp 14.000. "Itu bisa untuk 10 cup," jelasnya.
Sementara untuk cup, mitra tidak wajib membeli dari kantor pusat. Namun demikian, cup yang dipakai sebaiknya tetap disesuaikan dengan standar pusat. "Kami mempunyai cup dengan merek Es Cendol Elizabeth, namun kami tidak mewajibkan mitra beli cup dari kami. Mitra usaha bisa membeli dari luar," katanya.
Saat ini, mitra es Cendol Elisabeth Bogor masih tersebar di daerah Jakarta, Depok, Bogor dan sekitarnya. Namun, Aris mengatakan ke depan pihaknya bisa saja menyasar mitra dari luar Jabodetabek.(Dina Mirayanti Hutauruk)