Faisal Basri Harap DPR Bantu Penjualan Bank Century
Sebaiknya DPR lebih fokus untuk menyelesaikan masalah penjualan Bank Mutiara setelah diambil alih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum terjualnya Bank Century yang kini bernama Bank Mutiara, dinilai karena politisi di DPR masih mempolitisir kasus tersebut sehingga investor enggan membeli bank tersebut.
Pengamat ekonomi Faisal Basri menuturkan DPR seharusnya membantu mencari cara supaya Bank Mutiara bisa segera dijual dan mendapat keuntungan maksimal dari penjualan tersebut. Ia berpendapat sebaiknya DPR lebih fokus untuk menyelesaikan masalah penjualan Bank Mutiara setelah diambil alih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Sebaiknya dijual agar keuntungan negara maksimal. Kalau punya niat, ada proses yang harus dikawal teman-teman DPR. Yaitu divestasi Bank Mutiara," ujar Faisal di hotel Ibis Menteng, Minggu (2/3/2014).
"Kalau yang terus menerus dipersoalkan itu dana talangan Rp 6,7 triliun, malah tidak laku. Seharusnya DPR ikut menciptakan metode penjualan Bank Mutiara," paparnya.
Faisal menambahkan, jika terus dipersoalkan secara politik, pembeli yang berminat pada Bank Mutiara akan menawar dengan harga rendah. Hal itu tentunya akan membuat keuntungan yang diperoleh negara tidak maksimal.
Adapun LPS sempat mengucurkan kembali tambahan modal sebesar Rp 1,2 triliun ke Bank Mutiara pada Desember lalu. LPS beralasan rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mutiara sempat anjlok dari batas minimal delapan persen.