Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kadin Sebut Banyak Kebijakan Pemerintah Menyimpang

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Natsir Mansyur menilai pemerintah banyak membuat kebijakan yang menyimpang.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kadin Sebut Banyak Kebijakan Pemerintah Menyimpang
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Pengurus Kadin Jabar periode tahun 2013-2018 menyanyikan lagu Hymne Kadin sebelum dilantik di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (17/1/2014). Pada acara tersebut sebanyak 1 ketua umum, yaitu Agung S Sutisno, 27 wakil ketua umum, dan 89 komisi tetap dilantik oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto dan dikukuhkan oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Natsir Mansyur menilai pemerintah banyak membuat kebijakan yang menyimpang.

"Pemerintah itu kebijakannya banyak yang menyimpang. Pengenaan bea keluar (BK) terhadap KK (kontrak karya), pengenaan BK terhadap IUP (izin usaha pertambangan) sangat tinggi, jaminan bikin smelter 5 persen," kata dia ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/4/2014).

Soal pengenaan BK untuk KK seperti PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, Natsir menegaskan seharusnya KK tidak dikenai BK. BK bisa dikenakan pada IUP, namun dengan catatan besarannya tidak terlalu tinggi 20 persen, dan hanya minimal single digit, alias di bawah 10 persen.

Sementara itu terkait jaminan smelter, Direktur Utama PT Indosmelt itu menegaskan, kebijakan tersebut tidak berdasar. Untuk diketahui saat ini kebijakan jaminan smelter 5 persen memang masih sebatas wacana. Namun, ada indikasi mengarah serius sebagai opsi, sehingga BK bisa lebih rendah.

"Coba saya tanya Menperin, Menko, Menkeu, negara mana yang orang bangun smelter perlu ada jaminan. Enggak ada kan?," jelasnya.

"Jaminan smelter ini enggak ada dasarnya. Negara mana orang bikin smelter dikenai jaminan 5 persen? Justru Indonesia harusnya berfikir bagaimana orang bangun smelter dikasih insentif. Sampai sekarag insentif dari pembangunan smelter itu belum jelas," pungkas Natsir.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas