Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kepala Seksi Evaluasi Pelaksaaan Transaksi Kementerian Keuangan RI, Heri Praptomo mengisyaratkan instrumen investasi Saving Bonds Ritel (SBR) bisa dipakai menjadi agunan kredit oleh debitur perbankan.

"Kalau kami dari Kementerian melihat instrumen ini bisa dimanfaatkan sebab investasi sudah jelas dijamin negara sehingga kembali ke agen penjual sesuai assesmen yang diberlakukan di industri masing-masing," jelas Heri Praptomo, Selasa (6/5/2014) kemarin.

Menurut Heri, perbankan tinggal menghitung selisih dari investasi yang dibeli untuk menjadikan agunan dari kredit yang diambil.

Kepala Seksi Pengembangan Instrumen dan Basis Investor Direktorat Surat Utang Negara Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Anton Fairdian menambahkan, terkait transaksi penjamin atau penggunaan SBR 001 sebagai agunan mekanismenya diserahkan kepada masing-masing agen penjual, dengan catatan tetap mempertimbangkan ketentuan dari otoritas pasar modal dan perbankan mengenai penjamin yang dimaksud.

Menanggapi hal ini, Pimpinan Wilayah BRI Makassar, Kuswiyoto mengatakan jika banyak debitur yang mengajukan kredit dengan jaminan SBR kemungkinan besar akan dibuatkan aturan khusus.

"Selama bisa dilakukan pemindahan status, kami rasa sah saja menjadikan SBR sebagai agunan. Namun kami juga masih menunggu aturan yang jelas dari kantor pusat," jelasnya.

Kepala Divisi Wealth Managemen Bank BTN, Dewi Fitria Ningrum mengatakan hal senada.

Menurutnya saat ini pihaknya tengah mendesain kebijakan baru untuk memudahkan debitur dalam memanfaatkan SBR 001 sebagai penjamin kredit.

"Kami sementara membuat regulasinya, dan sepertinya memang sangat memungkinkan sebab porsi simpanannya sudah jelas dan penjaminnya juga jelas," katanya.

Sementara itu Pimpinan Wilayah Bank BNI Makassar, Mucharrom mengatakan, untuk saat ini SBR belum bisa dijadikan agunan kredit.

Sampai hari ini yang bisa dijadikan agunan kredit hanya ORI dan Sukuk dengan agunan maksimal 75 persen dari saham yang dibeli.