Investasi 9 Miliar Dollar AS, Pertamina Garap 29 Proyek Migas dan Panas Bumi
PT Pertamina (Persero) tengah merealisasikan 29 proyek pengembangan hulu minyak, gas dan panas bumi
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah merealisasikan 29 proyek pengembangan hulu minyak, gas dan panas bumi dengan nilai total investasi mencapai 9 miliar dollar AS.
Senior Vice President Development & Technology Pertamina R. Gunung Sardjono Hadi mengungkapkan perusahaan tengah memonitor penyelesaian 29 proyek pengembangan hulu migas dan panas bumi. Sekitar 22 proyek di antaranya, merupakan proyek-proyek besar dengan nilai investasi di atas 100 juta dollar AS.
Dua proyek diantaranya, yaitu Banyu Urip dan Jambaran-Tiungbiru bahkan membutuhkan nilai investasi lebih dari 1 miliar dollar AS. Sedangkan tiga proyek lainnya masing-masing menelan investasi di atas 500 juta dollar AS seperti DSLNG, PPGM dan pengembangan di blok WMO, yang segera memecahkan rekor dunia untuk pengembangan 6 lapangan migas sekaligus dalam waktu bersamaan.
Pertamina juga tengah menggarap proyek-proyek EOR dan panas bumi dengan nilai investasi di kisaran 100 juta dollar AS hingga 400 juta dollar AS.
Hingga saat ini, dari total 29 proyek senilai 9 miliar dollar AS yang tengah dijalankan, telah terealisasi sebesar 3,52 miliar dollar AS.
"Ini semua membuktikan Pertamina tidak pernah kehilangan fokus untuk terus meningkatkan produksi migas dan panas bumi," ujar Gunung, Jumat (16/5/2014).
Gunung menambahkan beberapa proyek mulai memberikan kontribusi produksi bagi perusahaan pada tahun ini. Dia mencontohkan Pengembangan Banyu Urip sebesar 18.636 bopd, lapangan YY Blok ONWJ sebesar 1.108 bopd, PPDM sebesar 1.666 bopd dan beberapa proyek EOR, diantaranya EOR Rantau sebesar 1.671 bopd.
“Total tambahan produksi minyak yang akan diperoleh dari proyek-proyek pengembangan tersebut pada 2015 diperkirakan mencapai 77.900 bopd minyak 315 MMscfd gas dan 40 MW panas bumi,” ungkap Gunung.
Gunung mengatakan dalam pelaksanaan proyek Pertamina selalu mengedepankan azas OTOBOS, on time atau tepat waktu, on budget atau tepat anggaran, dan tepat waktu.
Dia mencontohkan beberapa keberhasilan yang sudah dicapai, seperti grid base drilling di lapangan Bunyu dengan estimasi peroleh produksi sekitar 5.000 bopd, teknologi injeksi CO2 EOR di Lapangan Sukowati dengan estimasi factor perolehan sekitar 7 persen dan acid breakdown di PHE ONWJ dengan peningkatan produksi 1.300 bopd.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.