Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

GAPRI: Tahun Lalu, 200 Pabrik Rokok Tutup

Penurunan minat masyarakat terhadap sigaret kretek tangan (SKT) mengakibatkan pasar sejumlah produsen rokok Indonesia menurun

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in GAPRI: Tahun Lalu, 200 Pabrik Rokok Tutup
Istimewa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penurunan minat masyarakat terhadap sigaret kretek tangan (SKT) mengakibatkan pangsa pasar sejumlah produsen rokok Indonesia menurun. Hal tersebut diakui oleh Sekjen Gabungan Asosiasi Pengusaha Rokok Indonesia (GAPRI), Hasan Aony Aziz.

Menurut catatan GAPRI, Hasan menyebutkan dalam lima tahun terakhir rokok jenis SKT mengalami penurunan tiap tahunnya. Terhitung mulai 2009 market share berdasarkan pesanan cukai sebesar 32,80%, sedangkan tahun 2010 turun menjadi 31.06%. selanjutnya, 29,63% di 2011, 27,67% di 2012, dan pada tahun lalu turun menjadi 26,07%.

Jumlah tersebut sangatlah berbanding terbalik dengan market share rokok di segmen SKM (sigaret kretek mesin) yang mengalami kenaikan di tiap tahunnya. Terhitung dari 2009 yang hanya sebesar 59,24% sedangkan di 2013 meningkat menjadi 66,20%.

Maka dari itu, Hasan bilang, banyak produsen rokok SKT yang menutup pabriknya. Terhitung pada 2013, ada 200 pabrik yang mengalami kebangkrutan.

Ia juga berharap, pemerintah turut ambil alih dengan adanya fenomena ini. Karena hal ini menyangkut faktor SDA dan SDM Indonesia. Yaitu konsumsi tembakau lokal dan para tenaga kerja yang berada di daerah-daerah.

Dari kedua faktor tersebut, faktor SDM lah yang menjadi sangat penting. Sekedar informasi, proses pembuatan rokok SKT mulai dari pertama sampai akhir menggunakan tenaga manusia.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas