Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sejumlah Menteri Ekonomi Blusukan ke Pasar Beras Cipinang

"Mungkin ada persoalan distribusi, transportasi dan penyediaannya," kata Soetarto.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Sejumlah Menteri Ekonomi Blusukan ke Pasar Beras Cipinang
Tribunnews/HERUDIN
Buruh angkut menata karung-karung beras Bulog asal Vietnam di salah satu toko di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Selasa (28/1/2014). Beras impor ilegal asal Vietnam ditemukan masuk ke PIBC. Masuknya beras impor ilegal asal Vietnam, akan merusak produksi petani dalam negeri. Namun, Bea dan Cukai merilis beras tersebut diimpor secara legal karena ada izin Kementerian Perdagangan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah menteri dan pejabat instansi pemerintah 'blusukan' memantau pasokan dan harga bahan pokok, khususnya beras, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jumat (13/6/2014),

Mereka antara lain, Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Kepala BPS Suryamin, serta Kepala Perum BULOG Soetarto Ali Moeso.

Rombongan berkumpul di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dan berangkat ke Cipinang sekira pukul 09.30 WIB.

Kepala Perum Bulog, Soetarto ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian mengatakan, jika harga terus merangkak naik, maka harus dilihat ada penyebabnya, bisa jadi akibat dari suplai.

"Mungkin ada persoalan distribusi, transportasi dan penyediaannya," kata Soetarto.

Dia bilang, harga beras tahun ini sedikit mengalami anomali. Biasanya mulai Januari, Februari hingga Maret, harga beras mengalami penurunan.

Namun, harga beras kuartal pertama mencatatkan harga tertinggi pada minggu pertama Maret 2014. Pada saat itu haga beras jenis IR 3 sebesar Rp 8.275 per kilogram.

Berita Rekomendasi

"Tertinggi pada Maret karena pertama, banjir. Kedua mundur panen, dan ada hama," katanya.

Namun, pada minggu pertama Mei 2014, harga beras sudah turun menjadi Rp7.200 per kilogram. Sayangnya, harga ini hanya bertahan sepekan. Pada, minggu kedua Mei 2014, harga beras naik Rp100 per kilogram, menjadi Rp7.300 per kilogram.

"Minggu keempat Mei harganya tadi Rp 7.400 per kilogram. Minggu kesatu Juni, harganya Rp7.500 per kilogram. Sekarang sudah Rp7.400 per kilogram, itu di Cipinang," ujarnya.

Dia bilang, harga beras yang rendah pada Mei minggu pertama, hanya bertahan sepekan, lantaran ekspektasi pasar, padahal dari sisi suplai mencukupi setelah panen raya.

Untuk menstabilkan harga, Bulog terus melakukan operasi pasar, berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah. Selain itu, Bulog juga membangun Bulog Mart.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas