Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Terminal Teluk Lamong Berkapasitas 8 Juta TEUS

pelabuhan tersebut akan dibangun empat tahap dan akan rampung pada tahun 2030 dengan anggaran total Rp 20 triliun.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Terminal Teluk Lamong Berkapasitas 8 Juta TEUS
googleimage

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ahmad Sabran

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA --Pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur tahap I terus dikebut. Direncanakan pada September atau Oktober tahun ini, terminal petikemas ini akan diresmikan atau soft launching.

Terminal Teluk Lamong disiapkan dengan target kapasitas sebesar delapan juta teus. PT Terminal Teluk Lamong yang merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III menargetkan dapat segera mengoperasikan tahap I terminal peti kemas domestik senilai Rp3,4 triliun ini. Direktur Utama PT Teluk Lamong, Prasetyadi mengatakan, pelabuhan tersebut akan dibangun empat tahap dan akan rampung pada tahun 2030 dengan anggaran total Rp 20 triliun.

Teluk Lamong didesain sebagai terminal petikemas semi otomatis pertama di Indonesia dengan teknologi ramah lingkungan. Nantinya, akses ke Terminal akan dihubungkan dengan empat cara, yakni melalui Flyover ke tol Surabaya-Gresik, dan jaringan Middle East Ring Road (MERR), Kota Surabaya, Kereta Api, dan Monorel ke Tanjungperak.

"Kami tidak menggunakan solar dalam operasional kerja, namun menggantinya dengan listrik dan gas," jelas
Prasetyadi di Surabaya.

Terminal Teluk Lamong merupakan kawasan perluasan Pelabuhan Tanjung Perak yang dilengkapi dermaga domestik sepanjang 450 meter dengan kedalaman minus 12 meter di bawah permukaan laut. Selain itu juga digunakan untuk sandar kapal internasional dengan dermaga sepanjang 500 meter berkedalaman 14 meter di bawah permukaan laut dan dilengkapi tiga crane.

Ia mengatakan, Akses-akses ke terminal ini untuk mempermudah dan mempercepat bongkar muat di terminal peti kemas. Untuk mendukung kelancaran operasional Teluk Lamong menurut Prasetyadi, rencananya akan dipasang 10 unit STSCrane.

Namun, untuk tahap awal baru akan didatangkan sebanyak lima unit. Masing-masing dua unit untuk terminal internasional dan tiga unit untuk terminal domestik. "Selain STS Crane, peralatan yang bersiap masuk antara lain 20 unit Automatic Stacking Crane (ACS), lima unit Straddle Carrier (SC), 50 unit Combined Terminal Tractor (CTT) dan pengadaan Terminal Operation System (TOS)," imbuh Prasetyadi.

Ia mengatakan, pembangunan Tahap 2 akan selesai pada 2016, tahap 3 pada 2023, dan Tahap 4 pada 2030. Total reklamasi laut yang dilakukan seluas 140 hektar. "Dengan adanya monorel dan jalur kereta api, cost logistik pasti menurun. Kita akan menjadi contoh pengembangan pelabuhan lain di Indonesia, Monorel ke Tanjungperak juga akan melalui lima stasiun depo petikemas," tuturnya. Ia mengatakan, jika antrian kapal dan bongkar muat di TanjungPriok bisa memakan waktu hingga dua minggu, maka di Teluk Lamong hanya berkisar 24 jam.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas