Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Melonjak ke Rp12.027 per Dollar AS

Rupiah melanjutkan pelemahan setelah sehari sebelumnya berada pada Rp12 ribu per dollar AS (Kurs Tengah BI).

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Rupiah Melonjak ke Rp12.027 per Dollar AS
Tribunnews/Herudin
Seorang karyawan menata tumpukan uang di pooling cash Bank Mandiri, di Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2014). Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini berakhir terapresiasi di tengah terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan. Nilai tukar Rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini berada pada level Rp 11.525 per USD. Posisi ini terapresiasi 37 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp 11.562 per USD. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anjloknya sejumlah mata uang emerging market seiring respon negatif terhadap melonjaknya kembali harga minyak global memberikan sentimen negatif terhadap laju rupiah yang melanjutkan pelemahannya.

Pada posisi kemarin nilai tukar rupiah berada pada Rp12.027 per dollar AS. Rupiah melanjutkan pelemahan setelah sehari sebelumnya berada pada Rp12 ribu per dollar AS (Kurs Tengah BI).

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities menilai pernyataan dari BI bahwa pelemahan rupiah diperlukan untuk meningkatkan ekspor, malah membuat rupiah melemah dan pelaku pasar pun semakin menjauhi mata uang tersebut.

"Peningkatan tensi politik di Timur Tengah membuat laju bursa saham Asia berada di zona merah, ini yang mendorong pelemahan nilai tukar rupiah," katanya di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Sentimen positif dari pernyataan Perdana Menteri (PM) Jepang bahwa deflasi Jepang akan segera berakhir seiring ekspansi bisnis juga belum mampu memberikan sentimen positif.

Kekhawatiran akan lonjakan harga minyak juga memberikan sentimen negatif pada laju bursa saham Eropa sehingga masih memperpanjang pelemahannya.

Di sisi lain, sentimen tersebut membuat yield obligasi dan credit risk di sejumlah negara Eropa mengalami kenaikan sehingga berimbas negatif pada bursa saham Eropa.

Berita Rekomendasi

Sentimen positif meningkatnya Gfk consumer confidence Jerman tertutupi oleh sentimen-sentimen negatif tersebut termasuk oleh melambatnya business confidence Perancis.

Pada Kamis (26/6) diperkirakan laju rupiah di bawah level support Rp12.030. Diperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah terutama setelah merespon pernyataan dari BI tersebut yakni Rp12.035 hingga Rp12 ribu (kurs tengah BI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas