Pedagang: Stok Kosong, Harga Ayam Potong Melonjak
50 persen dari kebutuhan seluruh Jakarta Selatan itu mengaku persediaan ayam terbatas saat ini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Naiknya harga jual ayam broiler pada tingkat pedagang di beberapa pasar wilayah Jakarta Selatan saat ini, Sabtu (28/6/2014) diketahui karena harga beli suplier yang tinggi. Bukan tanpa sebab, sejurus dengan hukum ekonomi, persediaan yang tidak sebanding dengan jumlah penawaran menyebabkan harga jual komoditas melambung tinggi.
Merunut pengakuan para pedagang ayam tersebut Wartakotalive.com pun mencoba menyambangi salah satu sentra produksi pemotongan ayam broiler Arek Lamongan (Arela) Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2014).
Senada dengan pengakuan para pedagang, para pengusaha ayam potong di sentra produksi yang memiliki sebanyak 370 rumah potong unggas dengan kapasitas produksi sebesar 30.000 ekor per hari atau sebanyak 50 persen dari kebutuhan seluruh Jakarta Selatan itu mengaku persediaan ayam terbatas saat ini.
"Stoknya habis-habisan, padahal kita sudah order dari Subang sama Karawang, soalnya stok dari peternak langganan kita di Bogor, Tangerang sama Bekasi kosong sekarang. Karena stok sedikit, harga jual juga jadi mahal," jelas Madlay (52) pengusaha ayam potong Arela RT 11/01 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6).
Terbatasnya persediaan ayam tersebut diungkapkannya, menyebabkan harga jual ayam potong boiler kian meningkat hingga sebesar Rp 23.000 per ekor dari semula hanya seharga Rp 18.000 per ekor sejak seminggu lalu dan kian melonjak menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1437 H yang diperkirakan akan jatuh pada hari Minggu (29/6) besok.
"Kita juga sudah kordinasi sama Sudin Peternakan Jakarta Selatan untuk bisa bantu supaya harga nggak tambah naik, mulai dari cari suplier sampai sidak (inspeksi mendadak-red)," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.