TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- General Manager Jakarta Air Traffic Service Center Airnav Indonesia, Budi Hendro Setiyono menegaskan bahwa pihaknya akan menertibkan jam terbang maskapai untuk mengurangi delay.

"Hampir 30 persen maskapai disini tidak mau patuh dengan jam terbang. Akibatnya jelas menimbulkan efek domino ke jadwal penerbangan dan jadwal mendarat pesawat lain," kata Budi.

Karenanya, lanjut Budi, pihaknya akan menerapkan disiplin keras kepada seluruh maskapai pada tanggal 10 Juli mendatang, dimana pihaknya akan menunda penerbangan sebuah pesawat bila sampai tenggat waktu yang diberikan tidak kunjung melapor ke pihak Airnav Indonesia.

"Kalau dikasih waktu terbang pukul 07.00 tapi tidak melakukan komunikasi dengan kami minimal 25 menit sebelum lepas landas, akan kami geser waktu penerbangannya, supaya pesawat berikutnya bisa berangkat tepat waktu," kata Budi. (Banu Adikara)