Jokowi Diharap Bisa Menahan Harga Barang 5 Persen
"Inflasi jika tidak ada kenaikan BBM 5 persen," ujar Fauzi, di acara buka puasa Standard Chartered, Kamis (24/7/2014).
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
![Jokowi Diharap Bisa Menahan Harga Barang 5 Persen](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140723_220001_joko-widodo-jusuf-kalla-memenangkan-pilpres-2014.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Standard Chartered, Fauzi Ichsan berharap Joko Widodo sebagai presiden baru nanti bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan menahan inflasi sampai 5 persen.
"Inflasi jika tidak ada kenaikan BBM 5 persen," ujar Fauzi, di acara buka puasa Standard Chartered, Kamis (24/7/2014).
Fauzi juga berharap saat Jokowi menjadi presiden, neraca transaksi berjalan minus 24,9 persen. Selain itu, Jokowi diharapkan bisa meningkatkan cadangan devisa menjadi 112 miliar dollar Amerika Serikat.
Menurut Fauzi, dalam 12 sampai 18 bulan ke depan atau tepatnya pada 2015 nanti, merupakan tahun konsolidasi. Karena itu, Fauzi menilai Jokowi sebaiknya menaikkan harga BBM tahun 2016.
"Lebih baik semester II 2016 untuk menaikkan harga BBM," ungkap Fauzi.
Fauzi juga memaparkan harga idealnya Rp9.000 per liter saat harga BBM naik. Angka ideal tersebut, menurut dia diperhitungkan dari produksi minyak sebesar 800 ribu barel per hari.
"Impor dilakukan harga internasional sekitar Rp11.500, BBM dijual Rp6.500, jadi selisih antara harga internasional dan domestik sekitar 45 persen," papar Fauzi.