Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dwi Hafiarni Sukses Dengan Tas Kulit Anyaman

Kesuksesan bisa diraih jika mau berinovasi dan terus bekerja keras. Itulah prinsip yang diterapkan oleh Dwi Hafiarni

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dwi Hafiarni Sukses Dengan Tas Kulit Anyaman
Istimewa
Dwi Hafiarni 

TRIBUNNEWS.COM -- Kesuksesan bisa diraih jika mau berinovasi dan terus bekerja keras. Itulah prinsip yang diterapkan oleh Dwi Hafiarni. Wanita asal Semarang, Jawa Tengah itu sukses mengembangkan usaha tas dan dompet kulit anyaman dengan mengusung merek Zawa.

Kendati tidak memiliki latar belakang pendidikan desain dan tidak memiliki pengalaman bisnis, namun dari tangan terampilnya lahir aneka produk tas dan dompet kulit yang menarik dan diminati banyak orang. Selain tas dan dompet, ia juga memproduksi aneka handycraft, seperti gantungan kunci dari kulit.

Wanita yang akrab disapa Fia ini hanya seorang diploma kesehatan yang berkeinginan mandiri secara ekonomi. Dengan semangat berani mencoba dan terus belajar, ia lalu merintis usahanya pada 2011. Kini, Fia tak hanya mandiri secara ekonomi, tapi mampu memberi lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Fia mengaku, ide awal merintis usaha ini didapat dari mertuanya. Kala itu, mertuanya memiliki sebuah usaha pembuatan kerajinan dari kulit sintetis. Fia pun berpikir, pasti jauh lebih menguntungkan dan lebih diminati orang jika bahan yang digunakan untuk kerajinan tersebut kulit asli.

Dengan modal awal Rp 50 juta, ia mulai merintis usaha. Modal tersebut dipakainya buat membeli bahan baku dan peralatan mesin jahit. Ternyata, karya-karyanya diterima oleh konsumen.

Fia pun makin semangat menggeluti usaha ini. Ia lalu terdorong melakukan inovasi dengan memberikan ciri khas pada produknya. Lalu muncul ide membuat produk dari kulit anyaman.

"Kalau kulit polos yang dominan coklat sudah banyak, saya ingin memberikan ciri khas seperti anyaman dengan berwarna-warni," kata wanita kelahiran 14 Agustus 1983 ini.

Berita Rekomendasi

Dengan mempekerjakan 10 karyawan, Fia mampu memproduksi 50 tas pria dan wanita. Adapun kapasitas produksi dompetnya mencapai 24 lusin dompet pria dan 12 lusin dompet wanita. Produk dompet pria terdiri dari delapan model dan wanita tiga model.

Hasil produksinya itu ia pasarkan langsung di toko miliknya yang berada persis di depan rumahnya. Selain itu, Fia juga melayani penjualan online.

Untuk semakin mengenalkan produknya, wanita berdarah Palembang ini juga kerap mengikuti pameran. Alhasil produk-produk Zawa pun semakin dikenal orang. "Konsumen saya paling banyak di Jakarta," ujarnya.

Harga dompet buatannya dibanderol mulai dari Rp 50.000–Rp 300.000 per buah. Sedangkan tas dihargai mulai Rp 250.000– Rp 600.000 per buah.

Setiap bulan, Fia bisa meraup omzet Rp 50 juta sampai Rp 100 juta. "Penjualan bisa mencapai ratusan juta jika banyak pesanan untuk pernikahan atau dari instansi," tuturnya.

Kendati saat ini produk-produk Zawa belum diekspor ke negeri orang, namun sudah ada beberapa pembeli dari China dan Malaysia yang tertarik dengan karyanya. Namun karena usahanya belum memiliki badan hukum, ia belum bisa memenuhinya.

"Saya sedang proses mengurus badan hukum dan mematenkan merek, setelah itu saya baru bisa melayani permintaan dari luar negeri," tutur Fia. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas