TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Danamon Peduli menyalurkan dana Rp 4,5 miliar sepanjang Januari hingga Juli 2014. Dana tersebut digunakan untuk rangkaian kegiatan bertajuk Bulan Kepedulian Lingkunganku di Indonesia.

"Program Bulan Kepedulian Lingkunganku menjadi kegiatan nyata dari kami dalam mewujudkan kepedulian terhadap permasalahan global saat ini," kata Henry Ho, Direktur Utama Danamon melalui keterangan pers di Jakarta, Minggu (24/8/2014).

Menurutnya, program tersebut merupakan kegiatan investasi sosial yang ditujukan demi memberikan dampak positif bagi kualitas hidup dan lingkungan Indonesia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

"Penyelenggaraan acara puncak ini sekaligus membuka wawasan akan pentingnya menjaga lingkungan, bukan hanya di kalangan karyawan dan keluarganya, tapi juga masyarakat umum." ujarnya.

Kegiatan Bulan Kepedulian Lingkunganku melibatkan relawan 6.627 karyawan Danamon dan Adira. Mereka menanam lebih dari 3.000 pohon. Rencananya, tahun 2014 Danamon Peduli menyiapkan anggaran kegiatan sebesar Rp 13,5 miliar. Kegiatan tersebut meliputi program pasar sejahtera, cepat tanggap bencana dan pelestarian ikon regional.

Yayasan Danamon Peduli (Danamon Peduli) bersama dengan Danamon beserta anak perusahaannya, yaitu Adira Finance, Adira Insurance, dan Adira Kredit menggelar acara puncak Bulan Kepedulian Lingkunganku di Museum Satria Mandala, Jakarta, Minggu (24/8). Turut hadir pada acara itu, Direktur Danamon Muliadi Rahardja dan Michellina Triwardhany, Direktur Utama Adira Finance Willy S. Dharma, Dewan Pengawas Yayasan Danamon Peduli Kartini Muljadi dan Palgunadi T. Setyawan serta Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi.

Pada puncak acara tersebut Danamon Peduli menggelar acara Walk & Run for Recycling (WR4R) berupa jalan dan lari sehat bersama keluarga besar karyawan Danamon dan Adira berikut keluarga. Peserta WR4R pun diwajibkan membawa dan mengumpulkan sampah non organik saat melalui jalur sepanjang lima kilo meter.

"Kegiatan Bulan Kepedulian Lingkunganku tahun 2014 ditujukan pada pengelolaan limbah sampah non organik berbasis 3R (reduce, recycle, reuse), yang dilakukan dari Juli sampai Agustus," kata Restu Pratiwi, Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli.

Ia mengatakan, Jakarta akan menjadi pilot project kegiatan proses daur ulang sampah non organik. Hasil daur ulang tersebut nantinya dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan materi komunikasi cetak korporasi.