Bila Dipanggil Jokowi, Bos BPH Migas Minta Harga BBM Dinaikkan
Alasan Someng meminta hal kenaikan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi anggaran belanja dari sektor energi khususnya BBM bersubsidi.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Badan Pengatur Hilir Migas Andi Noorsaman Someng menegaskan akan meminta kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM bersubsidi.
Alasan Someng meminta hal kenaikan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi anggaran belanja dari sektor energi khususnya BBM bersubsidi.
"Kalau saya dipanggil Jokowi saya akan minta naikkan harga BBM," ujar Someng di gedung DPR RI, Senin (25/8/2014).
Menurut Someng alasan kuota BBM bersubsidi terus menipis, karena harganya masih dinilai murah oleh masyarakat. Padahal kuota BBM bersubsidi yang dipatok oleh pemerintah dan DPR hanya 46 juta kiloliter sampai akhir tahun dan tidak boleh ditambah jika jebol.
Someng pun mengaku tidak perlu ada revisi tersebut. Pasalnya kebijakan itu bisa dilakukan jika pembatasan penjualan dibatasi oleh Pertamina.
"Kita nggak mengkritisi, dengan volume yang ditugaskan pertamina cukup sampai akhir tahun, juga jangan melanggar koridor yang ditetapkan," kata Someng.
Someng menilai masih ada kegiatan penyelundupan karena pihak Pertamina tak bisa mengawasi seluruh SPBU. Hal itu mengingat tidak semua SPBU milik Pertamina tapi kerjasama dengan pihak swasta sebagai pengelola.
"Kita tahu Pertamina kesulitan 10 ribu SPBU bukan semuanya punya Pertamina," ujar Someng.