Perlunya Imajenasi Dalam Menjual Pariwisita indonesia
Dalam mempromosikan atau menjual pariwisata di tanah air diperlukan imajenasi
Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM. JAKARRTA-Dalam mempromosikan atau menjual pariwisata di tanah air diperlukan imajenasi kepada para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.
Karena dengan imajenasi itu kata Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Irwan Hidayat pada kesempatan berbagi dengan topik ' Menumbuhkan jiwa enterprenur Sejak dini " dalam acara pertemuan dosen awal perkulihan semester ganjil tahun 2014-2015 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Jumat ( 29/8/2014) dapat memberikan roh-roh pada tempat-tempat wisata itu.
Setidaknya dengan imajenis itu kata Irwan para wisatawan akan melihat secara jelas apa yang menjadi unggulan dari suatu daerah yang di pasarkan. Selain itu kemasan dalam promosinya juga harus dilakukan secara baik dan menarik.
Terkait dengan mempromosikan pariwisata di tanah air ini. Irwan yang tampil sebagai sosok pengusaha jamu juga giat melakukan promosi parwisata di tanah air melaui beragam versi yang dituangkan dalam iklan produk minuman energi Kuku Bima.
Bahkan pada saat Hari Kebangkitan Nasional RI Tak kurang Sido Muncul meluncurkan iklan terbaru produk Kuku Bima Energi denganTema Indonesia Raya Rumah Besar Kita Bersama untuk menggugah kecintaan masyarakat pada budaya tanah air dan mempromosikan pariwisata Indonesia.
Iklan tersebut mengambil setting beberapa destinasi pariwisata seperti Labuan Bajo, Ende, Maluku, Nias, Semarang, dan Yogyakarta. Iklan itu terdiri dari 6 seri.
Tak tanggung -tanggung untuk mempromosikan iklan bertema pariwisata Indonesia dalam iklan Kuku Bima Energi, produsen jamu Sido Muncul merogoh kocek sampai Rp 30 miliar. Iklan sejak 2010 sampai 2014 itu dihimpun dalam satu produk kompilasi iklan Indonesia Raya Rumah Besar Kita Bersama untuk produk yang sama.
Irwan Hidayat selaku Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mengatakan, puluhan miliar rupiah digelontorkan demi mewujudkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap tanah air.
“Iklan ini kumpulan dari iklan yang sudah ada sejak 2010 sampai dengan 2014, dengan total biaya Rp 30 miliar
Penikmat usaha
Ditanya kisah suksesnya dibalik usahanya dihadapan para dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Irwan mengaku kini menjadi penikmat usaha. Bukan pengusaha yang sukses. Artinya kata Irwan melakukan pekerjaan tapi bisa dinikmati.
Sewaktu ditanyakan seteleh menjadi pimpinan tertinggi di perusahaan apakah memiliki rasa takut mengambil langkah dalam memutuskan sesuatu ? Menanggapi rasa takut katanya takut itu datang dari diri masing-masing orang. “ Selama niat kita baik dalam melangkah tidak perlu rasa takut itu timbul.” Katanya.