Pertagas Niaga Pasok LNG untuk Listrik Bali
Apalagi kedua perusahaan ini adalah sama-sama anak perusahaan dua BUMN raksasa energi nasional.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka menjamin ketersediaan gas untuk pembangkit listrik di Pesanggrahan Bali, PT Pertagas Niaga akan memasok 3,36 juta ton LNG dalam periode 2019 s/d 2035.
LNG yang dipasok untuk pembangkit tersebut berasal dari berbagi sumber dan akan diregasifikasi di Land Storage Regasification Unit (LSRU) di Pelabuhan Benoa, Bali.
Kepastian pasokan gas untuk pembangkit listrik di Bali tercapai usai penandatangan pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement) jual beli gas antara PT Pertagas Niaga dan PT Indonesia Power di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Penandatangan HoA jual beli ini dilakukan oleh Jugi Prajugio, Direktur Utama PT Pertagas Niaga dan Supangkat Iwan Santoso, Direktur Utama PT Indonesia Power.
Supangkat Iwan Setiawan, menjelaskan kerja sama ini merupakan bentuk dari komitmen baik Indonesia Power maupun Pertagas Niaga sebagai perusahaan di bidang energi untuk bergandeng tangan mengatasi masalah energi.
Apalagi kedua perusahaan ini adalah sama-sama anak perusahaan dua BUMN raksasa energi nasional. “Ini juga wujud dari sinergi BUMN di bidang energi,” Supangkat dalam keterangannya, Rabu (10/9/2014).
Sebagaimana dijelaskan oleh Jugi Prajugio, kerjasama ini merupakan bukti kongkrit dari Pertagas Niaga sebagai anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas) yang berkomitmen untuk memecahkan masalah energi yang dihadapi bangsa ini.
Sebab, dalam memasok gas bagi Pembangkit Bali ini, tidak hanya terbatas pada jual beli LNG, tetapi juga pemanfaatan fasilitas Mid-Stream.
Mulai dari pengangkutan LNG, terminal penyimpanan LNG, regasifikasi LNG serta penyaluran gas hasil regasifikasi melalui pipa ke plant gate pembangkit listrik milik Indonesia Power.
Untuk memasok LNG Pembangkit Listrik di Bali ini, Pertagas Niaga tak hanya mengandalkan pasokan dari Mahakam, tetapi juga dari sumber-sumber domestik lainnya, serta impor dari negara-negara produsen.
Sementara untuk pemanfaatan fasilitas Mid-Stream, Pertagas Niaga juga menggandeng sejumlah perusahaan.
“Pertagas dan seluruh anak perusahaan akan mendukung program Pemerintah untuk mempercepat penggunaan gas dengan menyiapkan infrastruktur dan memastikan ketersediaan pasokan gas termasuk LNG,” tutur Hendra Jaya, Direktur Utama Pertagas.