CT Resmikan Proyek Banyu Urip dan 11 Proyek Sektor ESDM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, hari ini, Rabu (8/10/2014) meresmikan Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro.
Penulis: Sanusi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CEPU - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, hari ini, Rabu (8/10/2014)
meresmikan Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro.
Menandai peresmian proyek minyak dan gas bumi Banyu Urip, Blok Cepu yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur, kapasitas produksi saat ini meningkat 10.000 barel/hari dari semula sebesar 30.000 barel per hari, yang akan terus naik bertahap hingga mencapai puncak puncak 165.000 barel per hari pada tahun 2015.
Plt Kepala SKK Migas, J Widjonarko mengungkapkan peningkatan produksi dari lapangan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian target produksi migas nasional.
"Semua pihak harus mendukung penuh agar proyek berjalan sesuai rencana," katanya, Rabu (8/10/2014).
Sesuai rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari 2,5 miliar dolar AS, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar 2,2 miliar dolar AS dan pengeboran sumur sebanyak 337 juta dolar AS.
Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur.
Presiden Mobil Cepu Ltd (MCL), Jon M Gibbs menyampaikan dukungan terhadap langkah SKK Migas untuk peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Kelima kontrak EPC, konsorsiumnya dipimpin oleh perusahaan Indonesia. Tidak hanya itu, terdapat 450 perusahaan sub kontraktor nasional dan lokal yang dilibatkan, yang 85 persen di antaranya merupakan perusahaan lokal dari Bojonegoro dan Tuban.
"Terdapat lebih dari 10.000 pekerja Indonesia yang 60 persen di antaranya adalah pekerja yang berasal dari Bojonegoro dan Tuban," kata Jon.
Prioritas utama MCL adalah menyelesaikan proyek secara aman dan handal.
"Kami bangga dengan kerja sama dan komitmen bersama antara semua pihak. Kita telah mencapai kinerja keselamatan berkelas dunia. MCL terus berkomitmen untuk terus mencapai kemajuan dalam pelaksanaan setiap kegiatan EPC dan pengeboran agar selesai sesuai target produksi puncak lapangan ini pada tahun 2015," katanya.
Berkaitan dengan peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung, akan melakukan kunjungan ke lokasi Proyek Banyu Urip, sekaligus meresmikan 11 proyek-proyek lain di sektor energi.
Sebagai informasi, kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan MCL sebagai operator. MCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi, bersama PT Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 450 juta barel.