Pengamat: Investor Tunggu Keberanian Jokowi Menaikkan Harga BBM
Bila Jokowi berani menaikkan harga BBM, menurut Fauzi, maka pasar ekonomi akan bereaksi positif.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi, Fauzi Ichsan, mengatakan rencana pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM bersubsidi sedang dinantikan oleh para pelaku pasar.
Selain lancarnya pelantikan presiden dan komposisi kabinet pemerintahan mendatang, para investor sedang menunggu apakah Joko Widodo akan berani mengambil langkah tegas menaikkan harga BBM yang diprediksi akan mendapatkan penolakan sejumlah pihak.
"Investor menunggu apakah Jokowi berani mengambil keputusan yang pahit demi menyalamatkan APBN," ujar Fauzi di Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (11/10/2014).
Bila Jokowi berani menaikkan harga BBM, menurut Fauzi, maka pasar ekonomi akan bereaksi positif.
Pasalnya defisit keuangan ekonomi Indonesia telah mencapai 2,5 persen dari PDB (produk domestik bruto). Sementara dalam Undang-undang (UU) APBN batas defisit adalah dua persen dari PDB.
"Tim ekonomi Jokowi berkomitmen untuk tidak merevisi undang-undang keuangan negara yang membatasi defisit APBN sebesar 2 persen dari PDB sementara defisit keuangan kali ini saja sudah 2,5 persen dari PDB dan naik terus akibat meledaknya subsidi BBM," ujar Fauzi.
Fauzi mengatakan para pelaku pasar berharap harga BBM naik dengan signifikan. Apabila harga BBM naik sebesar tiga ribu rupiah maka akan memangkas defisit keuangan sebesar dua persen.
"Kenaikan harga BBM diharapkan cukup tajam sehingga terjadi penghematan cukup signifikan. Sinyal dari kubu Jokowi tadi adalah kenaikannya 3 ribu rupiah. Dengan kenaikan 3 ribu yang berarti 46 persen, diperkirakan defisit APBN bisa turun 2 persen dari PDB," ujar Fauzi.
Para investor berpandangan dengan penghematan yang cukup besar tersebut, maka proyek pembangunan infrastruktur yang menunjang roda perekonomian dapat terlaksana.
"Cara satu satunya pemerintah Jokowi merealisasi program program infrastruktur ya adalah menghemat APBN sehingga bisa menjalankan proyek infrastruktur secara signifikan," ujar Fauzi.