Ini Sejumlah Pengusaha di Lingkar Jokowi-JK
Tak bisa dipungkiri, kekuasaan selalu lekat dengan pebisnis. Pemerintahan yang stabil memunculkan harapan bisnis mereka bisa lebih cepat melaju.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak bisa dipungkiri, kekuasaan selalu lekat dengan pebisnis. Pemerintahan yang stabil memunculkan harapan bisnis mereka bisa lebih cepat melaju.
Ini pula yang menjadi harapan pengusaha yang selama ini dikenal mendukung pencalonan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (Kalla). Sofyan Wanandi misalnya. Dikenal dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ini, pemilik Gemala Group ini sudah berancang-ancang, masuk bisnis yang menjadi prioritas pemerintah. "Antara lain, sektor pertanian, energi, industri jasa, dan pasar keuangan," kata Sofyan seperti dikutip KONTAN, Senin (20/10/2014).
Ia juga tak menampik, bisnisnya akan ikut mencicipi berkah dari sektor-sektor tersebut. Begitu juga dengan pengusaha-pengusaha lain yang selama ini juga menjadi penyokong Jokowi-Kalla.
Agar fair, bisnis tersebut tentu saja para pebisnis harus bermain di bidang usaha yang mereka. "Kami siap dengan rencana dan proyek bisnis kami," jelas Sofyan tak merinci proyek dan pembagiannya.
Ia berharap, pemerintah baru konsisten menjalankan janjinya yakni menyederhanakan birokrasi agar pebisnis memiliki kepastian. Dengan begitu, bisnis bisa lancar.
Selain Sofyan, Rusdi Kirana disebut-sebut dekat dengan lingkaran kekuasan. Pemilik Lion Group ini bahkan sempat menolak ikut konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Mengaku memiliki kedekatan dengan NU, Rusdi memilih merapat dengan pusat kekuasaan lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sebagai partai koalisi pionir dengan PDI-P mengusung Jokowi dalam Pilpres, Grup Lion diprediksi juga akan menuai berkah bisnis, khususnya di bisnis maskapai. Enggan mengomentari peran Rusdi, Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air bilang, siapapun presidennya, Lion Air akan terus ekspansi. Termasuk memperjuangkan haknya sebagai pengelola bandara Halim Perdanakusuma.
Franky Sibarani, Ketua Apindo yakin Jokowi mendengar keluh kesah pengusaha. Ia bercerita, saat diskusi dengan pengusaha, poin penting yang dibahas adalah efisiensi, produktivitas dan daya saing. Ini menjadi kunci menghadapi pasar bebas ASEAN di 2015.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franky Welirang bilang, perbaikan fundamental ekonomi oleh pemerintah baru jelas akan dinikmati pebisnis, seperti Indofood.
Dikenal dekat dengan Jokowi, pemilik Grup Mayapada, Tahir tegas bilang tak akan mencari proyek pemerintah. Ia hanya ingin 12 program filantropinya berjalan, seperti membantu masyarakat dengan memberikan 10.000 mesin giling ke petani, kredit murah ke pengusaha mikro, dan program rumah bagi prajurit TNI. (Benediktus Krisna Yogatama, Namira Daufina, RR Putri Werdiningsih)