Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

2018, Nilai Ekspor Mebel Ditargetkan 5 Miliar Dolar AS

Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menargetkan nilai ekspor mebel pada 2018 bisa menembus angka 5 miliar dolar AS

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in 2018, Nilai Ekspor Mebel Ditargetkan 5 Miliar Dolar AS
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Seorang pekerja mengamplas kursi rotan sebelum dilakukan finishing dengan cat pernis di salah satu toko mebel rotan, di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (9/9/2014). Seiring banyak berdiri perumahan baru di Kota Bandung, penjualan mebel dari anyaman rotan mengalami sedikit peningkatan atau stabil. Meski harga bahan baku rotan mengalami kenaikan Rp 1.500 per kg, para pedagang mebel rotan mengaku belum berani menaikkan harga mebelnya yang dijual berkisar Rp 600 ribu hingga Rp 4 juta per set. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menargetkan nilai ekspor mebel pada 2018 bisa menembus angka 5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, nilai ekspor mebel hanya mampu menyumbang sebesar 1,8 miliar dolar AS.

"Pada 2018, kami prediksi bisa mencapai 5 miliar dolar AS," ujar Rahmat di Balai Besar Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Rabu (29/10/2014).

Untuk merealisasikan target tersebut, ada beberapa catatan yang dilontarkan Mendag kepada pengusaha mebel dan furnitur. Untuk bisa meningkatkan nilai ekspor industri mebel, hal yang perlu dilakukan para pengusaha adalah mampu mengubah desain mebel menjadi lebih menarik. Untuk itu diperlukan kerjasama antara desainer dengan pengusaha mebel.

"Pertama kuatkan desain, dengan melibatkan desainer dan berkolaborasi," ungkap Rahmat.

Hal kedua yang dibutuhkan adalah memperbanyak penyediaan bahan baku dan mengurangi ongkos produksi. Pasalnya selama ini pengusaha mebel terlalu banyak menghabiskan anggaran untuk produksi yang tidak efektif.

"Banyak sekali pengusaha mebel melakukan inefisiensi anggaran dengan sangat besar, sehingga ongkosnya mahal. Misalnya stok bahan baku enam bulan kan itu jadi bunga," papar Rahmat.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Taufik Gani optimistis, ekspor kayu akan meningkat di masa pemerintahan Jokowi-JK.

Berita Rekomendasi

Sebagai pengusaha mebel, Taufik yakin Jokowi tahu cara mengembangkan industri ini. Menurut dia, pengusaha mebel senang dengan terpilihnya Jokowi sebagai Presiden.

"Kami berharap ekspor bisa mencapai target 5 miliar dolar Amerika, " kata Taufik.

Taufik mengungkapkan, nilai ekspor produk kayu dan mebel Indonesia tahun ini ditargetkan sebesar 2 miliar dolar Amerika. Kata dia, jumlah itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 1,8 miliar dolar Amerika.

"Saya optimistis nilai 5 miliar dolar bisa tercapai karena presidennya Jokowi," ungkapnya.

Terkait realisasi target nilai ekspor untuk tahun depan sebesar 5 miliar dolar Amerika, Taufik menuturkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan Jokowi untuk bisa mencapai realisasi tersebut. Antara lain melarang dan membuat aturan ketat ekspor kayu gelondongan (log) ke luar negeri.

"Ekspor bahan baku ini kalau presidennya Pak Jokowi nanti ini orang mebel dia akan tahu. Disetop begitu saja bahan baku tidak boleh keluar, luar negeri tidak dapat bahan baku dan nanti pabrikan luar negeri pada datang dan investasi di sini. Ini saja caranya,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas