Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kalangan Pengusaha Dukung Rencana Kenaikkan Harga BBM Bersubsidi

Kalangan pengusaha mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Kalangan Pengusaha Dukung  Rencana Kenaikkan  Harga BBM  Bersubsidi
Tribunnews/Herudin
Pengumuman bertuliskan premium habis dipasang oleh pengelola SPBU 3413305, di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2014). Di SPBU ini dan sejumlah SPBU lainnya di Indonesia kehabisan stok BBM bersubsidi karena jatah dipangkas oleh PT Pertamina (Persero) sejak 18 Agustus 2014 akibat pembatasan kuota BBM bersubsidi secara nasional. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA,– Kalangan pengusaha mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto lebih sepakat jika ratusan triliun uang negara digunakan untuk membangun infrastruktur, sehingga dapat mendorong penciptaan lapangan kerja. Suryo paham betul naiknya harga BBM bersubsidi bakal mengerek inflasi. Namun dia tidak peduli.

“Kalau pilihannya inflasi dan orang punya lapangan pekerjaan, orang akan memilih punya lapangan pekerjaan, karena inflasi akan terkoreksi sendiri,” kata Suryo kepada Kompas.com, Kamis (30/10/2014).

Suryo juga yakin penciptaan lapangan pekerjaan dapat mengompensasi kekhawatiran turunnya daya beli akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. “Orang akan punya lebih banyak uang untuk membeli,” kata dia.

Menurut Suryo, sempitnya lapangan pekerjaan saat ini disebabkan pemerintah yang terbelenggu dengan mahalnya subsidi BBM. Dengan demikian, infrastruktur jadi terhambat. “Enggak bisa buat meningkatkan pendidikan, kesehatan, macam-macam,” imbuh Suryo.

Sementara itu ditanya soal tuntutan buruh yang kemungkinan bakal santer setelah kenaikan harga BBM, Suryo juga menganggapnya hal wajar. Memang, kata dia, soal upah harus dirundingkan dalam skema tripartij. Pengusaha pun kata dia tidak anti kenaikan upah, asal ada peningkatan produktivitas buruh.

Berita Rekomendasi
Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas