Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jusuf Kalla: Pokoknya Harga BBM Bersubsidi Naik Bulan Ini

Kalla menegaskan, kenaikan harga BBM akan terjadi pada bulan November ini. "Pokoknya bulan ini," kata Kalla.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jusuf Kalla: Pokoknya Harga BBM Bersubsidi Naik Bulan Ini
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
NAIK SEBELUM 2015 - Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (31/10). Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan kenaikan BBM bersubsidi akan dilakukan sebelum Januari 2015. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) memastikan harga BBM bersubsidi akan dinaikkan bulan November ini.

JK tidak menyebut tanggal pasti kenaikan harga BBM namun JK menegaskan pengurangan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga itu akan dilakukan pemerintah sebelum kuota BBM bersubsidi diprediksi habis pada 22 November ini.

"Pokoknya bulan ini lah (naik)," kata JK di kantor Wakil Presiden RI, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014).

Menurut JK saat ini pemerintah masih menunggu penyebaran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) merata di wilayah Indonesia sebelum menaikkan harga BBM.

Dua kartu yang mulai disebarkan hari ini itu, menurut JK, pendanaannya akan diambil dari pengurangan subsidi BBM. Akan tetapi JK menolak bila disebut penyebaran KIS dan KIP sebagai kompensasi dari naiknya BBM.

"Bukan kompensasi. Kenaikkan (harga) BBM kan mengalihkan subsidi dari konsumtif ke produktif, salah satu pengalihannya ke kesejahterahan sosial masyarakat," ujarnya.

Selama ini subsidi BBM, kata JK, lebih banyak dinikmati oleh pengendara mobil yang termasuk kalangan mampu. Dengan menaikkan harga, maka subsidi akan dialihkan ke kalangan masyarakat yang lebih membutuhkan.

JK belum bisa memastikan apakah kenaikkan tersebut akan terjadi secara bertahap, atau sekaligus. Menurutnya saat ini pemerintah masih terus menghitung berapa kenaikkan yang pantas yang bisa ditoleransi oleh masyarakat.

Sebelumnya Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, yang dikenal dengan dekat dengan JK, mengatakan kalangan pengusaha akan mentoleransi bila kenaikkan BBM tersebut mencapai sekitar Rp 2000 - 3000.

Sedangkan Prediksi kuota BBM bersubsidi sebanyak 46 juta kilo liter akan habis pada 22 November, dikatakan oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Andi Nursaman. Menurutnya harus ada kebijakan dari pemerintah, agar pemerintah masih bisa melayani kebutuhan BBM masyarakat hingga akhir tahun ini.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas