Manajemen BRI Agro Keluhkan Harga Saham yang Turun
Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) mengeluhkan tren penurunan harga saham perseroan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) mengeluhkan tren penurunan harga saham perseroan, selama empat tahun ke belakang hingga September 2014.
"Terakhir saham AGRO, pada September 2014 di posisi Rp 116. Ini tidak sesuai dengan pertumbuhan kinerja kami yang terus membaik dan bisa membagikan dividen," Direktur Utama BRI Agro, Heru Sukanto, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (3/11/2014).
Heru merinci, pada 2010 harga saham AGRO di angka Rp 168 per saham. 2011 di level Rp 118 per saham. Pada 2012 di posisi Rp 147 per saham. Sementara, pada 2013 mengalami penurunan di angka Rp 118 per saham.
"Kami juga mengaharapkan investor lebih jeli melihat potensi besar pada BRI Agro yang fokus di sektor pertanian yang akan terus berkembang di pemerintahan saat ini," ucap Heru.
Tercatat, aset perseroan dalam lima tahun mengalami peningkatan, pada kuartal III 2014 sebesar Rp 5,94 triliun. Sedangkan, di akhir 2013 baru mencapai Rp 5,12 triliun. Sementara, untuk laba bersih perseroan hingga akhir September 2014 mencapai Rp 40,17 miliar.