TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana menggarap deposit nikel untuk kandungan terendah (low greet) di kawasan PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur.
    
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Irman Yasin Limpo, Minggu (9/11/2014).
    
Menurutnya, tim kerja BKPMD Sulsel menemukan potensi yang ternyata jauh lebih besar di kawasan pertambangan yang selama ini digarap PT Vale.
    
Izin yang diperoleh PT Vale yang hanya boleh menggarap nikel dengan high greet dapat menjadi potensi baru bagi dunia pertambangan Sulsel.
    
"Tim kami masih melakukan kajian dan kemungkinan besar deposit nikel untuk low greet ini sangat menguntungkan nantinya," ujarnya.
    
Luasan yang bisa dimanfaatkan untuk menggarap potensi ini bisa dimaksimalkan di kawasan yang sudah dilepaskan PT Vale dalam perjanjian kontrak karya.
    
Adapun lahan yang dilepaskan PT Vale dalam renegosiasi kontrak karya untuk wilayah Sulsel seluas 44 ribu hektare dari 70 ribu hektare yang digarap selama ini.
    
"Bagi sulsel ini menguntungkan asal tidak direcoki lagi, apalagi kita sudah komitmen untuk menggarap sendiri," katanya.
    
Olehnya itu, ia berharap, dalam lelang pelepasan kawasan nantinya, Sulsel berpeluang untuk menggandeng pihak yang lebih tepat dan berpengalaman untuk bekerja sama.

Kendati PT Vale Indonesia tidak boleh lagi terlibat dalam penggarapan lahan yang dilepaskan dalam renegosiasi kontrak karya, pihaknya mengaku siap membantu Sulsel untuk membuka kran kerja sama.
    
Beberapa waktu lalu, Presiden Director PT Vale Indonesia, Niko Kanter, mengatakan, pihaknya secara terbuka bersedia membantu Sulsel untuk kepentingan pengembangan wilayah pertambangan.
    
Menanggapi hal tersebut, Irman menilai, keterlibatan PT Vale untuk membantu Sulsel dalam membuka ruang kerja sama memang berpotensi.
    
"Kita harap Vale berkomitmen membantu, karena biar bagaimanapun mereka pemain yang sudah sangat berpengalaman," tuturnya.(cha)