Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat Ini Curiga Kenaikan Harga BBM Agenda Asing

"Saya curiga kenaikan harga BBM ini adalah agenda asing, ada pihak asing yang memberi penekanan pada pemerintah," ujar Salamudin.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat Ini Curiga Kenaikan Harga BBM Agenda Asing
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng  menegaskan berapa pun harga minyak dunia pemerintah wajib memberikan subsidi untuk rakyatnya  karena tak seharusnya pemerintah mengurangi subsidi BBM untuk rakyat.

Dalam diksusi "Menolak Kenaikan Harga BBM," di  Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2014), Karyono mengatakan selain subsidi merupakan kewajiban pemerintah, pengurangan subsidi juga bisa menyebabkan pengusaha Indonesia kelabakan, dan ongkos produksinya meningkat.

"Sehingga produk-produk dari Indonesia daya saingnya berkurang," katanya.

Dengan demikian yang diuntungkan adalah pihak asing yang akan semakin membanjiri pasar Indonesia dengan produk-produknya.

"Saya curiga kenaikan harga BBM ini adalah agenda asing, ada pihak asing yang memberi penekanan pada pemerintah," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa tidak seharusnya pemerintah menaikkan harga BBM, karena saat ini harga minyak mentah yang mencapai sekitar 72 USD per barel.

Dengan demikian prediksi pemerintah bahwa harga minyak mentah mencapai 105 USD per barel meleset, dan penurunan harga minyak itu justru menyelamatkan kas negara karena subsidi semakin berkurang.

Berita Rekomendasi

"Kalau pun naik, pemerintah tidak boleh mengurangi subsidi, subsidi itu haknya rakyat, mau harga minyak naik, mau turun, itu haknya rakyat," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas