Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Subsidi Elpiji Jangan Jadi Kepentingan Politik

Pengamat energi Sofyano Zakaria membandingkan subsidi elpiji dengan subsidi BBM sebesar Rp 240 triliun,

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Subsidi Elpiji Jangan Jadi Kepentingan Politik
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pekerja tengah membereskan gas elpiji 12 kilogram di salah satu agen di Kawasan Kramat Sentiong, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014). PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji nonsubsidi tabung 12 kg sebesar Rp1.500 per kg atau setara Rp 18.000 per tabung. Warta Kota/angga bhagya nugraha 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai subsidi elpiji 3 kg sudah mencapai Rp 55 triliun pertahun. Padahal program konversi minyak tanah ke elpiji baru berjalan selama 7 tahun. 

Pengamat energi Sofyano Zakaria membandingkan subsidi elpiji dengan subsidi BBM sebesar Rp 240 triliun, namun subsidi BBM ini sudah berlangsung lebih dari 40 tahun. Melihat hal tersebut, Sofyano berpendapat bahwa pemerintah yang berkuasa menguasai subsidi elpiji untuk kepentingan politik. 

"Subsidi elpiji 3kg janganlah jadi alat kepentingan politik Pemerintahan yang berkuasa," ujar Sofyano dalam keterangannya, Minggu (16/11/2014). 

Sofyano menilai jika harga jual elpiji 3 kg dinaikan, pasti dinyatakan kebijakan yang tidak pro rakyat. Apabila kenaikannya dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi rakyat, Sofyano yakin masyarakat tetap sejahtera. 

"Dengan sistem yang tepat maka ini tidak akan memberatkan rakyat," papar Sofyano. 

Sofyano memberi contoh harga atau HET elpiji yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat atau sesuai Peraturan Menteri ESDM sejak 7 tahun yang lalu adalah sebesar Rp.4.250,- per kilogram atau sebesar Rp.12.750,- per tabung. Tetapi kenyataannya, Rakyat tidak pernah bisa membeli elpiji 3kg dengan harga Pemerintah itu. 

"Artinya yang menerima keuntungan dari selisih HET dengan Harga jual sesungguhnya adalah pihak lain," papar Sofyano. 

Disisi lain, harga keekonomian elpiji saat ini adalah sekitar Rp.12.000,-/kg. 

Dengan harga keekonomian yang sangat tinggi ini, maka disparitas harga antara elpiji Kg dengan elpiji tabung 12kg sangat menyolok. 

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas