TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, mengatakan Jepang berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal itu disampaikan langsung oleh Yasuaki kepada Wakil Presiden RI, Jusuf Kala atau yang akrab dipanggil JK dalam pertemuan hari ini, Kamis (20/11/2014).

Kepada wartawan usai menemui JK di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Yasuaki mengatakan pemerintahannya tertarik dengan program-program pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-JK, seperti pembangunan pembangkit listrik dan infrastruktur energi lainnya, jalan tol, pelabuhan serta sarana irigasi.

"Kami membahas kerjasama ekonomi kedua negara yang diprioritaskan pemerintahan Indonesia yang baru. Kita juga membahas masalaah keuangan, dan langkah yang bisa mengatasi masalah itu," katanya.

Yasuaki menyebutkan Pemerintah Jepang sebelumnya sempat menyampaikan ketertarikannya untuk bekerjasama dalam bidang maritim. Pemerintah Jepang juga sempat menggelar pertemuan dengan Presiden Indonesia, saat Jokowi menghadiri pertemuan APEC di Tiongkok pekan lalu

"Pertemuan itu membahas mengenai masalah maritim, dan kami bersepakat melakukan pertemuan maritim tingkat kerja, paling lambat tahun depan," ujarnya.

Pemerintah Jepang memang belum menetapkan besaran0 nilai investasi untuk program-program tersebut. Namun ia mengatakan, Indonesia adalah negara yang sangat menjanjikan, dan Jepang adalah investor nomor satu di Indonesia untuk saat ini, dan ia berharap tahun depan tetap menjadi nomor satu.

"Banyak negara yang tertarik dengan Indonesia kami sepakat di Indonesia, banyak peluang untuk investasi," tuturnya.

Jepang belum menunjuk perusahaan milik negaranya yang akan berpartisipasi dalam proyek-proyek di Indonesia. Namun Pemerintah Jepang sudah menghubungi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia, mengenai rencana pemerintah negeri Sakura itu.

Selain membahas soal proyek pembangunan infrasteruktur, Yasuaki mengatakan dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden, dibahas juga soal kerjasama dalam mitigasi bencana. Sebab Indonesia maupun Jepang adalah negara yang kerap dilanda bencana, dan berpengalaman dalam penanganan bencana.