TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga September 2014 memiliki utang sebesar 3,73 miliar dollar AS. Adapun, yang jatuh tempo pada kuartal III 2017 sebesar 700 juta dollar AS.

"Total utang perseroan mencapai 3,7 triliun dollar AS," kata Direktur BUMI Andrew Christopher Beckham, Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Menurutnya, utang terbesar berasal dari lembaga keuangan milik China Investment Corporation (CIC), yakni Country Forest Limited Facility 2009 mencapai 1,04 miliar dollar AS.

Adapun, utang yang pertama kali diambil BUMI dari CIC sebesar 1,9 miliar dollar AS dengan tingkat bunga tetap 12 persen per tahun dan internal rate return (IRR) sebesar 19 persen yang wajib dibayar pada tanggal pembayaran pokok utang.

Lebih jauh dia mengatakan, pada November 2011, perseroan telah melakukan refinancing tranche I sebesar 600 juta dollar AS.

"Tranche ini sebenarnya baru jatuh tempo pada 30 September 2013, tetapi BUMI sudah melakukan refinancing dua tahun lebih awal. Ini untuk mengurangi beban bunga," ujarnya.

Dia menjelaskan, refinancing tersebut telah mengurangi beban bunga sebesar 72 juta dollar AS per tahun. Biaya refinancing ini adalah jumlah Libor plus 6,7 persen pa vs. 12 persen coupon plus IRR.

Adapun rincian utang BUMI pada September 2014, yaitu Guaranteed Convertible Bond I sebesar 375 juta dollar AS. Country Forest Limited Facility 2009 sebesar 1,037 miliar dollar AS.

Guaranteed Senior Secured Notes sebesar 300 juta dollar AS. Credit Suisse 2010 Facility - 2 (Amended & Restated) sebesar 117,5 juta dollar AS. Guaranteed Senior Secured Notes II sebesar 700 juta dollar AS. UBS AG Facility sebesar 62,5 juta dollar AS.

Axis Bank Limited Facility 2011 sebesar 140 juta dollar AS. Deutsche Bank 2011 Facility sebesar 54 juta dollar AS. China Development Bank Facility sebesar 600 juta dollar AS.

RBI Loan Facility sebesar 80,69 juta dollar AS. Credit Suisse Facility - 2014 sebesar 114,31 juta dollar AS. Castleford Investment Holdings Ltd Facility 2013 sebesar 150 juta dollar AS.