Angkasa Pura I Libatkan TNI dan Polri Buka Posko Pelayanan di Bandara
PT Angkasa Pura I (Persero) membuka Posko Angkutan Udara Natal dan tahun baru di setiap cabang atau bandara dan kantor pusat Angkasa Pura I.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut libur Natal 2014 dan tahun baru 2015, PT Angkasa Pura I (Persero) membuka Posko Angkutan Udara Natal dan tahun baru di setiap cabang atau bandara dan kantor pusat Angkasa Pura I. Posko tersebut, sudah dioperasikan sejak 22 Desember hingga 5 Januari 2014.
Corporate Secretary Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha menuturkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, posko yang berada di bandara bertujuan untuk memberikan informasi serta melayani pengguna jasa bandara dan ditempatkan pada lokasi yang strategis, mudah dijangkau dan terlihat oleh pengguna jasa bandara.
"Posko ini melibatkan unsur-unsur instansi yang ada dalam komite transportasi udara seperti TNI atau Polri, KKP, Otoritas Bandara, dan lain sebagainya," kata Farid dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Menurut Farid, selain 13 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I, posko juga dibuka di kantor pusat Angkasa Pura I di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Posko ini dioperasikan untuk menerima laporan dari kantor cabang, mencatat, dan memonitor pergerakan pesawat, penumpang, barang, dan kargo selama masa angkutan natal dan tahun baru.
"Posko ini juga menjadi pusat data dan informasi terkait data penerbangan di bandara-bandara kami," ucapnya.
Farid menjelaskan, penumpang angkutan Natal 2014 dan tahun baru 2015 pada 13 bandara Angkasa Pura I diprediksi akan meningkat 11 persen. Tercatat pada 2012 jumlah penumpang angkutan Natal dan tahun baru di 13 bandara Angkasa Pura I sejumlah 2,78 juta penumpang sedangkan di tahun 2013 tercatat sejumlah 3,02 juta penumpang dengan kenaikan 8,5 persen persen.
"Terkait permintaan tambahan penerbangan (extra flight) dari pihak maskapai, Angkasa Pura I telah mempersiapkan bandara-bandara dengan memperpanjang jam operasi penerbangan, memaksimalkan kondisi terminal, parkir dan fasilitas bandara serta kapasitas apron serta berkomunikasi dan berkoordinasi dengan airlines untuk meminimalisasi kemungkinan delay," tuturnya.