TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat energi, Kurtubi mengingatkan kepada pemerintah agar tidak tergantung pada gas LPG. Bagaimana pun saat ini LPG yang ada di Indonesia sebagian masih diimpor dan potensinya sangat terbatas.

"Gas LPG itu dipakai untuk transisi saja, karena jumlahnya terbatas di Indonesia. Sebaiknya pemerintah lebih menggalakkan gas alam (LNG), karena kandungannya di bumi Indonesia sangat besar," kata Kurtubi.

Dia menjelaskan, kandungan gas LPG (c3c4) di Indonesia hanya sekitar 10 persen saja, sementara gas alam (c1c2) di Indonesia jumlahnya masih tidak terbatas, sehingga bisa dipakai dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Meski demikia, untuk menggunaan LNG ini, harus digunakan pipa sehingga pengadaan gas pipa butuh investasi yang sangat besar. "Tidak apa-apa investasi cukup besar tetapi tidak menyulitkan masyarakat pada masa mendatang," jelasnya.