TRIBUNNEWS.COM - Hari-hari Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia periode 1966-1967 yang memimpin gerakan mahasiswa memperjuangkan Tritura di Jakarta tahun 1966, Sofjan Wanandi (73), kini semakin sibuk.

Tugas barunya sebagai koordinator tenaga ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla membuat jadwal Sofjan disesaki rapat-rapat dengan para menteri dan jajarannya untuk mempercepat realisasi berbagai program Kabinet Kerja bidang ekonomi.

Di tengah kesibukannya, suami Riantini Wanandi ini tetap berupaya berenang dan bermain golf yang digemarinya. Dalam perbincangan ringan di Jakarta, Senin (19/1), sambil bercanda Sofjan mengatakan, dia baru menyadari, aktivitasnya kini jauh lebih sibuk dibandingkan saat menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) periode 2003-2014.

”Saya harus menjadi troubleshooter (pemecah masalah). Ternyata banyak hal yang perlu dicari terobosan agar program pembangunan seperti pembangkit listrik 35.000 megawatt dan infrastruktur lainnya bisa berjalan efektif,” kata Sofjan.

Baginya, yang terpenting adalah program-program pembangunan infrastruktur pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi berjalan lancar.

Jika tahun 1966 Sofjan memobilisasi mahasiswa menuntut pemerintah memperbaiki perekonomian, kini dia ikut mendorong realisasi kemajuan dari dalam pemerintahan yang dulu kerap diteriakinya dengan lantang. (HAM)