Presdir AirAsia Ungkap Kendala dalam Pencairan Asuransi Korban QZ8501
Sunu Widyatmoko mengungkapkan ada sedikit kesulitan dalam pencairan asuransi korban kecelakaan AirAsia QZ8501.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengungkapkan ada sedikit kesulitan dalam pencairan asuransi korban kecelakaan AirAsia QZ8501.
Kesulitan itu kata dia berupa penentuan ahli waris yang berhak menerima pencairan asuransi tersebut. "Permasalahannya, banyak penumpang kami pergi secara sekeluarga. Kalau secara sekeluarga, kemudian satu keluarga dalam pesawat sebagai penumpang, ahli warisnya jadi orang tuanya, kalau orang tua tidak ada jadi kakak atau adik. Untuk hal seperti ini, baik itu notaris maupun kantor kecamatan mengharuskan ini diputus di pengadilan," ujar Sunu di Kantor BNN, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Dia menjelaskan, kondisi pemberian asuransi kepada keluarga seperti itu akan sedikit sulit karena harus menunggu keputusan pengadilan. Bahkan, kata dia, diperkirakan akan membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk menunggu keputusan tersebut.
Meski mendapat sedikit masalah, AirAsia akan terus mencari solusi permasalahan ini. Langkah strategis yang dilakukan yaitu bekerjasama dengan Pemerintahan Kota Surabaya dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami sudah bekerja sama dengan OJK dan Pemkot Surabaya karena sebagian besar penumpang berdomisili di sana, Pemkot Surabaya akan mengakomodasi, kalau perlu menyediakan khusus tertentu untuk sidang (penentuan ahli waris) sehingga proses sidang tidak terganggu dengan proses proses sidang yang lain jadi khusus untuk sidang penumpang kami Qz8501," kata dia.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa AirAsia juga sudah menawarkan pembwrian konpensasi awal kepada keluarga korban sebesar Rp 300 juta. Sampai saat ini menurutnya sudah lumayan banyak keluarga korban yang menerima kompensasi awal tersebut.
"Karena itu kami manajemen berinisiatif untuk memberikan kompensasi awal sebesar Rp 300 juta untuk siapa pun yang membutuhkan apabila merasa mengalami kesulitan keuangan karna permasalahan yang dihadapi oleh musibah ini," ucap Sunu.(Yoga Sukmana)