Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Marwan Ingin Produk Desa Bersaing di Pasar Bebas 2015

"Kita ingin produk-produk buatan pengusaha desa dan industri berbasis desa mampu bersaing di pasar domestik maupun regional bahkan global,"

Editor: Y Gustaman
zoom-in Menteri Marwan Ingin Produk Desa Bersaing di Pasar Bebas 2015
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Marwan Jafar, mengunjungi markas Redaksi Tribunnews, Jakarta, yang disambut General Manager Newsroom Tribun Network Feby Mahendra Putra dan para awak Tribunnews, Kamis (15/1/2015). Dalam kunjungan Menteri PDT banyak menyampaikan masalah pembangunan tentang desa. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 ini akan diberlakukan.

Dengan berlakunya MEA, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar berharap produk-produk buatan pengusaha desa mampu bersaing di pasar domestik hingga global.

"Kita tidak ingin desa-desa hanya menjadi konsumen saja, kita ingin produk-produk buatan pengusaha desa dan industri berbasis desa mampu bersaing di pasar domestik maupun regional bahkan global," ujar Marwan dalam pernyataannya, Rabu(28/1/2015).

Pasar bebas MEA yang penuh persaingan ini menjadi perhatian serius Menteri Desa. Ia akan meningkatkan daya saing para pelaku usaha dan industri di desa yang rata-rata merupakan usaha dan industri kecil menengah (UKM dan IKM).

Berbagai kendala UKM dan IKM desa selama ini, sambung Marwan, di antaranya lemahnya permodalan, pemasaran, teknologi dan sumber daya manusia.

Berbagai kendala tersebut akan diatasi melalui bantuan program pelatihan kewirausahaan, manajemen, pemasaran, teknik produksi modern, teknis pengemasan modern, bantuan peralatan, modal usaha.

Berita Rekomendasi

"Seperti produk kerajinan yang banyak dihasilkan oleh industri rumahan desa, karena kemasannya kurang menarik ya hanya bisa dijual dengan di desanya sendiri dengan harga murah pula. Tapi setelah dikemas dengan kemasan modern yang menarik, produk tersebut dapat diekspor dengan harga tiga kali lipat" tutur Menteri Marwan.

Mengenai sumber dana program dan bantuan untuk UKM dan IKM desa tersebut, dapat dibiayai dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang peruntukannya ditetapkan melalui Musyawarah Desa.

"Di sinilah pentingnya setiap desa memiliki Badan Usaha Milik Desa, karena melalui ini dana desa dapat dikelola secara produktif untuk menggerakkan ekonomi desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," tutup politikus PKB ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas